KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengelola jalan tol PT Citra Marga Nusaphala Tbk. (CMNP) menyatakan tahun ini menganggarkan belanja modal atau
capital expenditure (capex) senilai Rp 5 triliun. Direktur CMNP Hasyim menjelaskan bahwa sebagian besar anggaran tersebut akan digunakan untuk menyelesaikan pembangunan ruas tol layang pelabuhan II atau Harbour Road (HBR) II Elevated. Tahun 2025, pihaknya menargetkan proyek tersebut sudah dapat beroperasi. "Saat ini progres sudah mencapai lebih dari 42,62% dan diharapkan bisa beroperasi di tahun 2025," paparnya.
Asal tahu saja, CMNP saat ini masih memiliki dan menjalankan proyek pengembangan jalan layang HBR untuk ruas yang terbentang dari Ancol Timur - Jembatan Tiga pLuit dan jalan tol ruas Depok - Antasari - Salabenda (Desasari) Seksi 3 - 4.
Baca Juga: Berhasil Kantongi Laba, Begini Capaian Intikeramik Alamasri Industri (IKAI) pada 2023 Lebih lanjut, tahun ini CMNP membidik pendapatan di angka Rp 3,93 triliun alias naik 9,9% dibandingkan dengan pencapaian tahun 2023 yang diproyeksi mencapai Rp 3,58 triliun. Target ini dipasang melalui gambaran atau proyeksi pendapatan dari lima ruas jalan tol yang dikelolanya. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut, trafik di ruas tol JIUT ditaksir mencapai 555.584, ruas tol Waju 62.725, ruas tol Soroja 44.074, ruas tol Desari 97.660 kendaraan. Sementara itu, CMNP menyebutkan trafik di jalan tol Cisumdawu masih rendah yakni sekitar 22.000 trafik per hari. Direktur PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) Bagus Medi Suarso, anak usaha yang mengelola Tol Cisumdawu, memprediksi kenaikan lalin di Tol Cisumdawu pada momen Mudik Lebaran 2024 adalah sekitar 25% dari kondisi normal. "Kondisi trafik lalin di Cisumdawu rata-rata masih sekitar 22.000 kendaraan. Kami prediksi ada kenaikan 25% dibandingkan hari biasa pada momen Lebaran 2024, kami sudah siapkan berbagai layanan dan fasilitas untuk mengakomodir pemudik yang melalui Cisumdawu," papar dia saat ditemui dalam acara Media Gathering PUPR belum lama ini. CMNP melanjutkan, di momen Lebaran 2024, akan terjadi penurunan lalin sebesar 8%. Hal ini dikarenakan tol yang dikelola CMNP bukanlah jalan yang dilalui oleh pemudik. Penurunan lalin ini telah diprediksi oleh Perseroan, serta telah masuk dalam proyeksi kinerja tahun 2024. "Kami targetkan pendapatan dari Cisandawu mencapai Rp 258 miliar pada tahun 2023 atau 10% dari total pendapatan. Sedangkan pada tahun 2024 (diproyeksi) mencapai Rp 446 miliar atau 15% dari total pendapatan,” jelas dia.
Baca Juga: Indosat (ISAT) Tingkatkan Kapasitas Jaringan Jelang Lebaran 2024 Sejalan dengan hal tersebut, laba perseroan sepanjang tahun 2024 diproyeksi hanya sebesar Rp 825 miliar atau turun 44,7% dibanding tahun 2023 yang ditaksir mencapai Rp 1,49 triliun. “Laba tahun 2024 turun karena beban bunga pinjaman pembiayaan Cisandawu,” jelas dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi