Citra Tubindo (CTBN) Proyeksikan Pelanggan Geothermal Berkontribusi 10% ke Pendapatan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Citra Tubindo Tbk mencuil peluang pasar dari sektor energi baru terbarukan (EBT). Tahun ini, emiten  penyedia jasa manufaktur di bidang industri minyak dan gas bumi (migas) berkode saham CTBN itu bahkan memproyeksi pendapatan dari segmen pelanggan di sektor geothermal bisa mencapai sekitar 10%.

Upaya CTBN mengeduk cuan dari sektor geothermal sudah dimulai setidaknya sejak tahun 2021. 

Direktur Utama PT Citra Tubindo Tbk  Fajar Wahyudi mengatakan, CTBN sangat aktif berpartisipasi dalam beberapa tender untuk sektor geothermal sejak tahun lalu. Upaya tersebut, kata Fajar, sudah membuahkan hasil berupa kontrak-kontrak penting.


“Tidak hanya market untuk oil and gas tapi kami juga aktif untuk geothermal. Geo Dipa itu salah satu customer besar kami,” ujar Fajar dalam public expose yang disiarkan virtual, Jumat (24/6).

Baca Juga: Citra Tubindo (CTBN) optimistis mencetak kinerja lebih baik di 2021

Bukan tanpa alasan CTBN mengincar peluang dari sektor geothermal. Fajar menuturkan, CTBN melihat bahwa sektor geothermal berkembang sangat pesat dan prospektif di masa depan. 

Terlebih, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga berencana menggabungkan tiga BUMN di bidang panas bumi menjadi Holding BUMN Geothermal.

Di sisi lain, CTBN percaya diri bahwa perusahaan memiliki kemampuan dan kapasitas memproduksi pipa dengan karakteristik dan standar tinggi yang dibutuhkan pada sektor panas bumi.  

“Kami merupakan salah satu mitra Geo Dipa Energi melalui kontrak 8KT,” tandas Fajar.

Manajemen CTBN belum buka-bukaan perihal proyeksi maupun target pendapatan dan laba yang ingin perusahaan kejar di tahun buku 2022. Yang terang, CTBN optimistis kinerja perusahaan di sisa tahun berjalan bisa lebih baik dibanding sebelumnya.

Catatan saja, kinerja CTBN mengalami penurunan di tiga bulan pertama tahun 2022. Mengutip laporan keuangan interim perusahaan, pendapatan CTBN hanya mencapai US$ 15,29 juta di kuartal I 2022. Jumlah tersebut menyusut 11,39% dibandingkan realisasi pendapatan CTBN  di kuartal I 2021 yang mencapai US$ 17,25 juta.

Baca Juga: Citra Tubindo (CTBN) alokasikan belanja modal US$ 4 juta untuk digitalisasi di 2021

Seturut pendapatan yang melesu, rugi bersih CTBN mengalami kenaikan. Tercatat, CTBN membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias rugi bersih sebesar US$ 1,60 juta di kuartal I 2022. Sebelumnya, rugi bersih CTBN hanya mencapai US$ 1,32 juta di kuartal I 2021.

“Logistik isunya, walaupun kami ada order kalau kami enggak bisa deliver kami enggak bisa ada sales,” terang Direktur Keuangan PT Citra Tubindo Tbk  Saiful Mizra Bin Kassim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi