JAKARTA. Peningkatan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) membuat laba Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) sedikit tergerus di semester 1 tahun ini. Di periode ini, laba bank dengan sandi saham BJTM turun 3,49% dari Rp 543,28 miliar menjadi Rp 524,32 miliar. R Soeroso, Direktur Utama Bank Jatim menyadari, posisi keuangan yang tidak terlalu baik itu akibat kondisi makro yang juga kurang baik. "Sehingga CPKN kami meningkat dan menggerus laba," terang Soeroso, Rabu (29/7). Dalam enam bulan, Bank Jatim membukukan pendapatan bunga Rp 2,22 triliun atau naik 17,25% dari Rp 1,89 trililiun. Sayangnya, pertumbuhan pendapatan bunga itu tak bisa mengimbangi kenaikan beban bunga yang tumbuh 36,22% menjadi Rp 685,6 miliar dari periode sama tahun lalu Rp 503,3 miliar. Itu membuat pendapatan bunga bersih Bank Jatim hanya naik 10,37% dari Rp 1,39 triliun menjadi Rp 1,53 triliun.
CKPN meningkat, laba Bank Jatim turun 3,49%
JAKARTA. Peningkatan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) membuat laba Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) sedikit tergerus di semester 1 tahun ini. Di periode ini, laba bank dengan sandi saham BJTM turun 3,49% dari Rp 543,28 miliar menjadi Rp 524,32 miliar. R Soeroso, Direktur Utama Bank Jatim menyadari, posisi keuangan yang tidak terlalu baik itu akibat kondisi makro yang juga kurang baik. "Sehingga CPKN kami meningkat dan menggerus laba," terang Soeroso, Rabu (29/7). Dalam enam bulan, Bank Jatim membukukan pendapatan bunga Rp 2,22 triliun atau naik 17,25% dari Rp 1,89 trililiun. Sayangnya, pertumbuhan pendapatan bunga itu tak bisa mengimbangi kenaikan beban bunga yang tumbuh 36,22% menjadi Rp 685,6 miliar dari periode sama tahun lalu Rp 503,3 miliar. Itu membuat pendapatan bunga bersih Bank Jatim hanya naik 10,37% dari Rp 1,39 triliun menjadi Rp 1,53 triliun.