Clariant ingin perbesar pasar kimia domestik



JAKARTA. Industri domestikĀ  yang tumbuh cukup signifikan membuat produsen kimia khusus industri, PT Clariant Indonesia, menargetkan pertumbuhan bisnis di atas pertumbuhan produk domestik bruto nasional 2013 yang berkisar di atas 6%.

Hans Herrel, Presiden Direktur Clariant Indonesia yakin target yang dicanangkan bakal tercapai. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagian besar masih ditopang konsumsi domestik. "Konsumsi yang tinggi tentu membuat permintaan bahan kimia bagi industri juga terus naik," katanya, Kamis (18/4).

Sayang, Herrel belum mau menyebutkan angka pasti penjualan Clariant di pasar Indonesia. Yang jelas, pendapatan di 2012 tumbuh dua kali lipat dari produk domestik bruto Indonesia.


Sekedar informasi, perusahaan asal Swiss ini memang memasok produk kimia ke berbagai industri, seperti produk adiktif, deterjen, emulsi, pigmen, atau bahan kimia khusus produk tekstil.

Clariant memang sangat berharap dari pasar Indonesia. Menurut Herrel, Indonesia adalah pasar dengan pertumbuhan terbesar kedua tertinggi di kawasan Asia setelah China. Secara global, pendapata Clariant mencapai sekitar CHF 6,04 miliar di tahun fiskal 2012.

Supaya target bisnis di Indonesia tercapai, Clariant akan memperbesar penetrasi pasar ke industri tekstil. Perusahaan ini berencana memasok bahan kimia untuk industri tekstil yang ramah lingkungan. Menurut Herrel, penerapan bahan baku yang ramah lingkungan akan memberi keuntungan bagi industri tekstil bila ingin menembus pasar ekspor.

Pasalnya, beberapa negara memasang standar tinggi bagi produk yang ingin masuk ke negaranya, termasuk dalam hal keamanan konsumen dan lingkungan.

SelainĀ  itu, Clariant Indonesia juga berencana akan memperbesar kapasitas produksi. Salah satunya adalah dengan memperbesar kapasitas pabrik Clariant di Tangerang. "Sekarang sedang tahap konstruksi," kata Herrel.

Namun, Herrel belum mau membeberkan berapa besar tambahan kapasitas produksi dari pabrik di Tangerang. Yang pasti, saat ini, total kapasitas produksi Clariant dari enam pabrik yang mereka miliki di Indonesia mencapai sekitar 300.000 ton per tahun.

Sayang, untuk pasokan bahan baku, Clariant Indonesia masih mengandalkan bahan baku kimia asal impor. Sebab, industri hulu kimia di Indonesia belum berkembang. Pasokan bahan baku lokal baru 20%-30% dari total kebutuhan bahan baku industri kimia yang berada di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon