CLIK Luncurkan Model Skoring untuk Kredit Tenor Pendek dan Bernilai Kecil



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar kredit konsumen di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, terutama pada segmen tenor pendek dengan nilai kecil.  Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredit konsumen perbankan per September 2024 tumbuh 10,88% secara tahunan, naik dari Agustus yang tumbuhnya mencapai 10,83%. 

Seiring dengan perkembangan tersebut, PT CRIF Lembaga Informasi Keuangan (CLIK) memandang perlu ada inovasi dalam lingkup penulaian risiko kredit kecil. Total penyaluran pinjaman berjangka pendek dengan nilai kecil pada kuartal III-2024 mencapai Rp29,9 triliun, meningkat 24,9% dari kuartal II. 

Menurut Leonardo Lapalorcia, Presiden Direktur CLIK, akses data real-time dan adopsi progresif pada teknologi analitik yang canggih merupakan salah satu cara bagi pelaku industri memasuki era digital dalam penilaian risiko kredit yang inovatif.   “Inovasi pada data yang dapat diakses secara real-time serta teknologi canggih untuk melakukan analitik akan membantu menciptakan proses penilaian digital yang cepat dan ramping. Inovasi ini juga memungkinkan peralihan dari kebijakan pinjaman beragunan menjadi pinjaman tanpa agunan, di mana skor kredit dapat berfungsi sebagai jaminan reputasi calon debitur,” kata Leonardo dalam keterangannya, Selasa (17/10). 


Baca Juga: Credit Bureau Indonesia Dorong Transformasi Digital di Sektor Keuangan   Melihat kebutuhan tersebut, CLIK meluncurkan model skor kredit terbaru bernama CLIK Skor Kredit Akselerasi Inklusi (CLIK SKAI) untuk memastikan alokasi kredit semakin tepat sasaran.   Leonardo bilang, perhitungan skor kredit memanfaatkan dua jenis sumber data, yaitu data internal dan eksternal masing-masing debitur. Pada data eksternal, data biro kredit masih menjadi penyedia dominan untuk digunakan pada sebagian besar model dan sistem penilaian. 

Oleh karena itu, CLIK menyediakan model skor kredit terbaru yang dirancang khusus untuk pinjaman jangka pendek dengan tenor hingga enam bulan dan jumlah pinjaman maksimal Rp 8 juta.

Jan Tjintjelaar, Direktur Komersial CLIK menjelaskan, inovasi baru tersebut bertujuan untuk memprediksi risiko gagal bayar pada pinjaman yang baru disalurkan, sehingga membantu pemberi pinjaman dalam pengambilan keputusan yang lebih akurat.

Model skor kredit terbaru ini dilengkapi dengan teknologi artificial intelligence (AI), machine learning, dan sumber data alternatif yang pada akhirnya menciptakan Bureau Scorecard baru yang lebih akurat. 

Baca Juga: Pefindo Biro Kredit Ubah Susunan Direksi, Tan Glant Saputrahadi Jadi Dirut

Tujuan CLIK dalam pembuatan CLIK SKAI adalah untuk menyederhanakan proses bagi lembaga keuangan, yang memungkinkan lembaga keuangan menilai kelayakan kredit calon debitur dengan lebih akurat.

“CLIK SKAI juga dirancang agar lembaga keuangan bisa meningkatkan persetujuan pinjaman tanpa meningkatkan risiko gagal bayar, sekaligus memperluas inklusi keuangan di Indonesia.” imbuh Jan. 

Anggie Setia Ariningsih, Ketua Komite Buy Now Pay Later (BNPL) Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menyampaikan optimismenya pada CLIK SKAI, khususnya dalam hal memperkuat ekosistem keuangan. 

“Seiring dengan terus berkembangnya teknologi dan beralihnya preferensi konsumen ke solusi pembayaran yang dianggap lebih mudah, pelaku industri harus berupaya keras untuk menciptakan perjalanan debitur yang lebih aman dan terjamin. 

CLIK SKAI dapat menjawab kebutuhan ini dengan mencatat semua data yang dibutuhkan oleh pelaku industri. Hal ini menjadi peluang yang baik untuk kolaborasi antara penyedia jasa keuangan dan Biro Kredit,” ujarnya.   Sementara itu, Tiar Nabilla Karbala, Sekretaris Jenderal Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mengharapkan lebih banyak kolaborasi antara pelaku industri dan asosiasi untuk mengedukasi masyarakat mengenai penggunaan kredit yang bertanggung jawab. 

Munculnya marketplace online telah memfasilitasi kebutuhan pembelian konsumen secara lebih mudah dan semakin mendorong pertumbuhan ekonomi digital. “Tren ini telah menyebabkan peningkatan permintaan akan pembiayaan jangka pendek sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan mereka secara cepat.” ujarnya.

Selanjutnya: Wali Kota Taipei Serukan Perdamaian Saat Pertemuan dengan Pejabat China

Menarik Dibaca: 5 Tips untuk Mencegah Tindakan Bunuh Diri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk
TAG: