KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran pembiayaan PT Clipan Finance Indonesia Tbk (Clipan Finance) melompat signifikan sebesar 112% hingga Agustus 2017. Direktur Clipan Finance Engelbert Rorong menjelaskan, realisasi pembiayaan perseroan telah mencapai Rp 4,9 triliun. Artinya, Clipan Finance telah merealisasikan sekitar lebih dari 65% dari target sampai akhir tahun ini. Sebelumnya, perseroan menargetkan bisa menyalurkan pembiayaan sekitar Rp 7,5 triliun sampai Rp 8 triliun. Target tersebut diperkirakan naik signifikan dari realisasi pembiayaan akhir Desember tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 3,4 triliun. "Pembiayaan mobil bekas masih menjadi kontributor utama pembiayaan Clipan Finance," terang Engelbert kepada KONTAN.co.id, belum lama ini. Ia merinci, sampai delapan bulan tahun ini, pembiayaan mobil bekas mencapai Rp 2,7 triliun atau berkontribusi sebesar 56%. Lalu diikuti oleh pembiayaan mobil baru sebesar Rp 1,6 triliun atau 33% dari total pembiayaan. Lalu selanjutnya berasal dari pembiayaan lainnya seperti modal kerja, multiguna sebesar Rp 463 miliar atau berkontribusi 9%. Dan sisanya berasal dari pembiayaan factoring. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Clipan Finance salurkan pembiayaan Rp 4,9 triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran pembiayaan PT Clipan Finance Indonesia Tbk (Clipan Finance) melompat signifikan sebesar 112% hingga Agustus 2017. Direktur Clipan Finance Engelbert Rorong menjelaskan, realisasi pembiayaan perseroan telah mencapai Rp 4,9 triliun. Artinya, Clipan Finance telah merealisasikan sekitar lebih dari 65% dari target sampai akhir tahun ini. Sebelumnya, perseroan menargetkan bisa menyalurkan pembiayaan sekitar Rp 7,5 triliun sampai Rp 8 triliun. Target tersebut diperkirakan naik signifikan dari realisasi pembiayaan akhir Desember tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 3,4 triliun. "Pembiayaan mobil bekas masih menjadi kontributor utama pembiayaan Clipan Finance," terang Engelbert kepada KONTAN.co.id, belum lama ini. Ia merinci, sampai delapan bulan tahun ini, pembiayaan mobil bekas mencapai Rp 2,7 triliun atau berkontribusi sebesar 56%. Lalu diikuti oleh pembiayaan mobil baru sebesar Rp 1,6 triliun atau 33% dari total pembiayaan. Lalu selanjutnya berasal dari pembiayaan lainnya seperti modal kerja, multiguna sebesar Rp 463 miliar atau berkontribusi 9%. Dan sisanya berasal dari pembiayaan factoring. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
