KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bertepatan dengan Hari Pahlawan, klub bolabasket CLS Knights Indonesia secara resmi menampilkan logo baru, jelang keikutsertaannya di ajang Asean Basketball League (ABL) musim 2017-2018. Christopher Tanuwidjaja, Managing Partner CLS Knights Indonesia, menyatakan, logo baru melambangkan CLS Knights sebagai pasukan elite dari Surabaya. Ia tidak menampik musim perdana CLS Knights mengarungi ABL pastinya tidak berjalan dengan mudah. Apalagi mereka buta dengan kekuatan tim lawan, khususnya lawan yang berada di luar Asean. CLS adalah salah satu klub olahraga tertua di tanah air. Mengutip situs resmi klub tersebut, CLS berdiri sejak Februari 1946. Awalnya bernama Chun Lik She, artinya perkumpulan yang di dasarikekuatan bersama. Lalu namanya berubah menjadi Cahaya Lestari Surabaya (CLS). Perjalanan CLS di 20 tahun terakhir kompetisi tertinggi basket nasional ibarat roller coaster. Di tahun-tahun terakhir Kobatama, Wismilak CLS ( namanya saat itu) menjadi salah satu anggota big four di liga. Ketika Kobatama bubar dan berubah menjadi IBL, prestasinya menurun tajam. CLS akrab dengan posisi 9 klasemen dari total 10 tim peserta IBL kala itu. Lalu tahun 2007-2008 terjadi perombakan besar di CLS. Christopher mengambilalih CLS dengan konsep Knights Management. Itulah awal mula nama CLS Knights yang kita kenal sekarang ini. Christopher adalah pemilik Rodamas Group, konglomerasi yang bergerak di bidang distribusi, makanan, personal care, healthcare, kimia, kaca, baja, printing serta pacaking.
CLS Knights menampilkan logo baru
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bertepatan dengan Hari Pahlawan, klub bolabasket CLS Knights Indonesia secara resmi menampilkan logo baru, jelang keikutsertaannya di ajang Asean Basketball League (ABL) musim 2017-2018. Christopher Tanuwidjaja, Managing Partner CLS Knights Indonesia, menyatakan, logo baru melambangkan CLS Knights sebagai pasukan elite dari Surabaya. Ia tidak menampik musim perdana CLS Knights mengarungi ABL pastinya tidak berjalan dengan mudah. Apalagi mereka buta dengan kekuatan tim lawan, khususnya lawan yang berada di luar Asean. CLS adalah salah satu klub olahraga tertua di tanah air. Mengutip situs resmi klub tersebut, CLS berdiri sejak Februari 1946. Awalnya bernama Chun Lik She, artinya perkumpulan yang di dasarikekuatan bersama. Lalu namanya berubah menjadi Cahaya Lestari Surabaya (CLS). Perjalanan CLS di 20 tahun terakhir kompetisi tertinggi basket nasional ibarat roller coaster. Di tahun-tahun terakhir Kobatama, Wismilak CLS ( namanya saat itu) menjadi salah satu anggota big four di liga. Ketika Kobatama bubar dan berubah menjadi IBL, prestasinya menurun tajam. CLS akrab dengan posisi 9 klasemen dari total 10 tim peserta IBL kala itu. Lalu tahun 2007-2008 terjadi perombakan besar di CLS. Christopher mengambilalih CLS dengan konsep Knights Management. Itulah awal mula nama CLS Knights yang kita kenal sekarang ini. Christopher adalah pemilik Rodamas Group, konglomerasi yang bergerak di bidang distribusi, makanan, personal care, healthcare, kimia, kaca, baja, printing serta pacaking.