CMNP akan menerbitkan saham baru Rp 800 miliar



JAKARTA. PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) akan menerbitkan saham baru alias rights issue. CMNP membidik Rp 600 miliar - Rp 800 miliar. Direktur Utama CMNP Jusuf Hamka mengatakan, CMNP akan menggelar aksi tersebut kuartal III 2013. CMNP akan melepas 20% saham dari modal ditempatkan dan disetor.

Jusuf mengatakan, dana tersebut akan digunakan membiayai ekspansi, seperti proyek jalan tol Depok-Antasari. "Kami harus cari dana lagi. Kami memutuskan rights issue lagi sekitar 20% di kuartal III," jelas dia, Jumat (19/4).

Perseroan ini sudah mencari beberapa pembeli siaga untuk menyerap rights issue. Namun, Jusuf belum bisa menyebut calon pembeli. Jusuf mengisyaratkan, calon pembeli tidak jauh berbeda dari pembeli yang menyerap private placement CMNP sebelumnya, yaitu Emirates Tarian Global Ventures. "Yang sudah minat ada beberapa fund dari AS, Singapura, dan Hongkong," jelas Jusuf.


CMNP juga akan menerbitkan obligasi. Perseroan ini sudah melakukan mini expose untuk menerbitkan obligasi senilai Rp 1,2 triliun. "Dana yang terkumpul paling tidak mencapai Rp 2 triliun untuk tahun ini," jelas Jusuf. Kebutuhan CMNP tahun ini cukup besar, misal untuk proyek tol Depok-Antasari saja Rp 3 triliun - Rp 4 triliun. Pada tahap pertama CMNP membutuhkan Rp 1,2 triliun.

CMNP berniat menerbitkan obligasi melalui mekanisme penawaran umum berkelanjutan (PUB) yang tuntas tahun ini. PUB tahap pertama Juni 2013 dan kedua Oktober 2013. PUB pertama akan menerbitkan Rp 800 miliar. Obligasi itu terdiri dari obligasi konvensional dan syariah (sukuk), masing-masing Rp 400 miilar. Tahap kedua masing-masing Rp 200 miliar. Adapun, tenor obligasi itu lima tahun.

Penjamin emisi obligasi CMNP di antaranya Indo Premier Securities, Sucorivenst Central Gani, Equator Securities, dan Ciptadana Securities. Dana obligasi untuk memperluas jalan tol Soreang-Pasir Koja dan Cileunyi-Sumedang-Dawuan, serta akuisisi ruas tol Serpong-Balaraja. Sementara, rencana akuisisi Bank Mutiara, menurut Jusuf, masih menunggu harga penawaran di bawah Rp 6,7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana