CMNP dan BSDE bersaing meraih tol Serpong-Balaraja



JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum segera memulai tender jalan tol Serpong-Balaraja pada semester II 2013. Di tahap prakualifikasi saat ini, ada empat calon investor yang siap bersaing meraih konsesi proyek jalan tol sepanjang 31 kilometer itu.

Keempat calon investor itu adalah PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP); Konsorsium SP Road dan PT Prabu Persada; Konsorsium PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Astratel Nusantara dan PT Transindo Karya Investama; serta Konsorsium PT Nusantara Infrastucture Tbk dan Egys asal Korea Selatan.

Salah satu kontestan, PT Bumi Serpong Damai Tbk, memutuskan ikut bertarung mendapatkan ruas tol Serpong-Balaraja lantaran jaringan jalan bebas hambatan tersebut bernilai strategis bagi bisnis perusahaan ini.


Direktur Utama Bumi Serpong Damai, Harry Budi Hartanto, menilai proyek tol itu bisa menopang bisnis properti, terutama di BSD City yang berlokasi di Serpong, Tangerang Selatan. "Pembangunan jalan tol dapat meningkatkan akses masyarakat menuju perumahan," ujar dia.

Harry bilang, dalam bisnis real estate, aksesibilitas adalah salah satu hal yang penting. Pembangunan jalan tol ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat dari Jakarta ke Serpong, juga Balaraja.

PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) juga tak mau kalah membidik ruas tol Serpong-Balaraja. CMNP memutuskan terlibat dalam tender jalan tol Serpong-Balaraja karena melihat potensi trafik di wilayah itu. "Ruas tersebut nantinya akan sangat padat," ujar Indrawan Sumantri, Sekretaris Perusahaan CMNP.

Pembangunan tol Serpong-Balaraja merupakan gagasan Pemerintah Kabupaten Tangerang yang tercetus sejak 2002. Dengan adanya jalur tol Serpong-Balaraja, Pemerintah Kabupaten Tangerang menargetkan perekonomian di wilayah tersebut akan tumbuh dengan pesat. Selain itu, kehadiran ruas tol Serpong-Balaraja diharapkan mampu mengurangi kemacetan lalu lintas kendaraan di Jakarta.

Kementerian PU akan mengumumkan pemenang tender pada saat lelang investasi. "Pengumuman pemenang diperkirakan terlaksana pada semester kedua 2013," ujar Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Ahmad Gani Ghazali, Senin (7/1).

Saat ini, BPJT masih mengkaji dokumen yang diserahkan para investor di tahap prakualifikasi. Bersamaan proses evaluasi ini, pemerintah membentuk Tim Pengadaan Tanah (TPT) dan Panitia Pengadaan Tanah (P2T) demi mempercepat proses konstruksi jalan tol.

Jalan tol Serpong-Balaraja adalah salah satu ruas yang dinilai layak investasi dan bisa ditawarkan ke swasta. Kementerian PU memperkirakan pembangunan jalan tol ini menelan dana investasi senilai total Rp 6,9 triliun. Perinciannya, biaya konstruksi senilai Rp 5,2 triliun dan pembebasan lahan senilai Rp 1,7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro