CMNP geber pembangunan tiga ruas jalan tol



JAKARTA. PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk sedang getol mencari sumber pendanaan. Aksi ini sebagai upaya mempercepat pembangunan proyek jalan tol. Apalagi, perusahaan ini menjadi pemenang pengelolaan ruas jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan pada awal tahun ini.

Shadik Wahono, Direktur Utama Citra Marga Nusaphala Persada, menghitung, agar bisa merealisasikan pembangunan proyek jalan tol, pihaknya membutuhkan dana hingga Rp 1,28 triliun. Emiten berkode CMNP di Bursa Efek Indonesia ini menempuh beragam cara agar bisa mendapatkan sumber dana tersebut.

Misalnya, tidak membagi dividen dan memanfaatkan laba bersih. "Pemegang saham perusahaan ini sudah menyetujui sekitar 2,5% dari laba bersih perusahaan ini pada kuartal I 2017 dipakai sebagai dana cadangan," katanya dalam Rapat Umum Pemegang Saham CMNP, Selasa (30/5).Tercatat laba CMNP di periode tersebut sebesar Rp 151,48 miliar.


Sofia Katili, Sekretaris Perusahaan Citra Marga Nusaphala Persada, menjelaskan, saat ini pihaknya menggarap tiga proyek jalan tol yang masuk dalam tahap konstruksi.

Pertama, ruas jalan tol Depok-Antasari sepanjang 100 kilometer (km). Tahap 1 dari Andara-Brigief bisa beroperasi akhir tahun ini.

Pengerjaan tahap I ini menelan dana sekitar Rp 3,14 triliun, yang bersumber dari pinjaman bank. Selain CMPN, konsorsium di proyek ini ada Waskita Toll Road dan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP).

Kedua, ruas jalan tol Soreang - Pasir Koja sepanjang 32 kilometer, yang bisa beroperasi penuh pada tahun ini. Di proyek ini, CMNP bersama anggota konsorsium Jasa Sarana dan Wijaya Karya keluar kocek Rp 1,4 triliun.

Ketiga adalah ruas jalan tol Cileunyi -Sumedang - Dawuan sepanjang 260 kilometer. Proyek konsorsium CMNP, Waskita Karya, Jasa Sarana, PTPP, Istaka Karya, dan Brantas Abi Praya ini ditargetkan selesai pada tahun 2019 mendatang. "Mengenai pendanaan, saat ini masih dalam proses," katanya.

Selanjutnya, masih ada proyek yang tengah perusahaan ini bidik. Namun Sofi belum memberitahu rinciannya, lantaran masih kajian.

Dengan tiga rencana di atas, Sofia menargetkan, pertumbuhan pendapatan perusahaan ini sepanajng 2017 bisa melonjak hingga 35% menjadi Rp 3,1 triliun dari tahun lalu yang tercatat Rp 2,31 triliun. "Ini seiring mulai beroperasianya ruas jalan tol Soreang- Pasir Koja, Seksi 1 Andara - Brigief, dan penyesuaian tarif berkala ruas tol dalam kota," ungkapnya.

Sayang, Sofia tidak merinci informasi kenaikan jalan tol kelolaan perusahaan ini. Yang jelas, untuk ruas jalan tol dalam kota masih jadi andalan emiten ini. Apalagi masa kedaluwarsa konsesi jalan tol dalam kota itu masih lama, yakni hingga tahun 2025 mendatang Sejauh ini, CMNP sendiri masih dalam tahap perhitungan terkait perpanjangan konsesi ruas tol tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini