JAKARTA. Biaya operasional yang tidak efisien bisa menjadi penyebab kinerja perusahaan tidak begitu menggembirakan. Itulah yang dialami PT Citra Marga Nusaphala Tbk (CMNP). Laba bersih CMNP tidak tumbuh sejangkung pendapatannya. Penghasilan CMNP naik 14,35% year on year (yoy) menjadi Rp 218,32 miliar selama kuartal-I 2012. Namun laba bersih hanya tumbuh 2,52% yoy menjadi Rp 78,81 miliar. Ongkos operasional yang membengkak merupakan penyebab. Itu yang membuat pendapatan operasional CMNP di kuartal-I 2012 turun 4,97% yoy, menjadi Rp 102,89 miliar. Padahal, "Tarif tol ruas tol dalam kota telah naik sekitar 10%," tutur Pandu Anugrah, analis Kim Eng Securities dalam laporan risetnya.
Ia menjelaskan, di saat pendapatan CMNP bertumbuh 14,35%, ongkos operasional CMNP ikut bertambah hingga 39,7%. Penyebab tingginya ongkos operasional CMNP, antara lain, kenaikan gaji karyawan sebesar 22%. Pembayaran gaji berkontribusi sebesar 30% dari semua pengeluaran total CMNP. Alhasil, margin operasional ikut tergerus dari 56,7% pada kuartal-I 2012, menjadi 47,1% di kuartal-I 2012. Namun, analis menilai prospek CMNP tahun ini masih cerah. "Trafik kendaraan yang melalui tol semakin padat akan mendukung perbaikan margin pada kuartal selanjutnya," ujar Pandu. Tambahan dana Prospek CMNP akan semakin cerah, jika proyek ruas tol Depok-Antasari yang sudah beroperasi. Emiten itu telah menjadwalkan penerbitan obligasi senilai Rp 1,2 triliun di semester-II 2012, untuk membiayai pmebangunan ruas itu. Memang, pendanaan bukan satu-satunya masalah. CMNP masih harus menghadapi masalah klasik membengkaknya dana pembebasan tanah.Ambil contoh proyek Depok-Antasari ini. Sejatinya, CMNP sudah lama meraih konsesi tol itu. Namun, keterbatasan dana pembebasan tanah menghambat proyek ini. CMNP juga berniat melebarkan sayap ke bisnis infrastruktur di luar proyek jalan tol. Ekspansi, tentu, bisa mendongkrak kinerja CMNP. Proyek non-tol yang menjadi incaran CMNP seperti proyek jalur pertambangan (hauling road) Lahat hingga Palembang di Sumatera Selatan sepanjang 100 kilometer (km). Nilai proyek itu Rp 7 triliun, CMNP juga dikabarkan mengincar bisnis pelabuhan.
Proyeksi Pandu, tahun ini CMNP bisa mencatat pendapatan sebesar Rp 890 miliar, naik sekitar 10,83% di banding pendapatan tahun lalu yang sebesar Rp 803 miliar. Sedang, Michele Gabriella, Analis Trimegah Securities, menghitung laba bersih CMNP bisa naik 12% menjadi Rp 397 miliar, dari laba bersih di tahun lalu, yaitu Rp 352,94 miliar. Untuk itu, Michele merekomendasikan buy CMNP dengan target harga Rp 2.775 per saham. Angka ini mencerminkan price earning ratio (PER) 2012 sebesar 14 kali. Maria Renata, Analis Mandiri Sekuritas merekomendasikan buy CMNP di harga Rp 2.300 per saham. Sedang, Pandu merekomendasikan hold CMNP dengan target harga sebesar Rp 2.500 per saham. Harga CMNP, Rabu (6/6), ditutup menguat 4,88% menjadi Rp 2.150 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie