KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan multifinance CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatatkan kinerja positif dalam pembiayaan kendaraan bekas. Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan hingga Oktober 2023, pembiayaan kendaraan bekas perusahaannya mencapai Rp 3,16 triliun. "Nilai itu tumbuh sebesar 13%, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,81 triliun," ucapnya kepada Kontan.co.id, Jumat (17/11).
Menurut Ristiawan pembiayaan mobil bekas masih merupakan penyokong pertumbuhan pembiayaan di CNAF. Terbukti, secara komposisi pembiayaan mobil bekas sampai Oktober 2023 mencapai 46% dari total pembiayaan baru. Dia mengatakan nilai itu meningkat 5%, jika dibandingkan dengan komposisi periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebesar 41%.
Baca Juga: Lewati Target Awal, Pendanaan CNAF hingga Oktober 2023 Capai Rp 5,8 Triliun Ristiawan menjelaskan salah satu faktor pendorong pertumbuhan pembiayaan mobil bekas di CNAF, yakni adanya peningkatan
relationship dengan
showroom berupa penambahan sumber daya dan memberikan
loyalty program terhadap
showroom. Selain itu, CNAF juga memberikan suku bunga yang bersaing dengan pasar sehingga menjadi salah satu alternatif pilihan untuk nasabah. "Dalam rangka kenaikan pertumbuhan pembiayaan, CNAF juga terus bersinergi dengan induk usaha, yaitu PT Bank CIMB Niaga Tbk, untuk menjaring para nasabah," ungkapnya. Mengenai prospek ke depan, Ristiawan menyebut potensi pembiayaan mobil bekas akan terus naik dan berlanjut, melihat kenaikan yang terjadi mulai Semester II-2023.
Baca Juga: Sejumlah Multifinance Optimistis Pembiayaan Investasi Tumbuh Meski Ada Pemilu 2024 Dia menyampaikan potensi meningkatnya pembiayaan mobil bekas karena beberapa faktor, di antaranya harga kendaraan yang lebih murah serta ketersediaan unit yang melimpah. Ditambah banyaknya nasabah menggunakan pembiayaan kendaraan bekas untuk modal kerja atau kegiatan produktif lainnya. Sementara itu, Ristiawan mengatakan sampai akhir tahun ini diharapkan penyaluran pembiayaan baru kendaraan bekas bisa mencapai Rp 3,8 triliun. Dia mengatakan CNAF optimistis menargetkan pertumbuhan pada tahun depan sebesar Rp 4,2 triliun atau meningkat 11%, jika dibandingkan 2023. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli