CNAF Fokus Menggarap Pembiayaan Emas dan Haji untuk Tahun Depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) akan berfokus pada pembiayaan emas dan haji untuk tahun depan.

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan pihaknya melihat peluang di segmen nasabah tajir yang memang memiliki dana untuk melakukan investasi. Oleh karena itu, CNAF akan mencoba berfokus menyediakan layanan pembiayaan emas pada 2026.

"Jadi, kami baru meluncurkan produk emas, cicilan emas, dan pembiayaan emas. Ya, itu masuk produk investasi. Jadi, orang yang memiliki uang ingin berinvestasi karena harga emas naik terus. Kami sudah mulai meluncurkan cicilan emas sejak 2 minggu lalu," katanya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (3/12).


Menurut Ristiawan, pembiayaan emas memiliki risiko yang kecil karena emasnya tidak diserahkan kepada nasabah, tetapi tetap dititipkan di Antam. Setelah lunas, baru masyarakat bisa membawa pulang emas tersebut.

Baca Juga: Maipark Jelaskan Mekanisme Asuransi Barang Milik Negara Lewat Pooling Fund Bencana

Namun, Ristiawan menyebut jatah ketersediaan emas dari Antam untuk pembiayaan CNAF masih terbilang kecil, yakni 300 gram dalam seminggu untuk saat ini. Meskipun demikian, dia meyakini jatah ketersediaan emas dapat terus meningkat ke depannya, seiring tingginya animo masyarakat berinvestasi di emas.

Selain emas, CNAF juga akan berfokus menggarap pembiayaan untuk haji. Dia bilang pembiayaan haji memiliki prospek yang bagus karena melihat banyaknya penduduk Muslim di Indonesia.

"Jadi, kami meluncurkan dua skema, yakni produk haji reguler dan haji plus," ucapnya.

Ristiawan menerangkan dua pembiayaan itu menjadi upaya perusahaan dalam melakukan diversifikasi portofolio guna mendorong kinerja. Dia bilang diversifikasi perlu dilakukan mengingat pasar otomotif yang kemungkinan belum sepenuhnya pulih tahun depan, bahkan ada kecenderungan masyarakat akan lebih memilih kendaraan merek China yang menawarkan harga lebih terjangkau.

"Jadi, diversifikasi kami menyasar segmen nasabah yang punya uang untuk investasi," ungkapnya.

Untuk tahun depan, Ristiawan memproyeksikan pembiayaan CNAF kemungkinan akan tumbuh single digit. Target itu sama seperti yang dicanangkan pada tahun ini.

"Proyeksi kami masih tumbuh sekitar single digit. Ya, 3%-5%, tidak agresif seperti sebelumnya," ujar Ristiawan.

Asal tahu saja, CNAF telah menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 7,27 triliun per September 2025. Nilainya tumbuh 3%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 7,08 triliun. 

Baca Juga: OJK Beberkan Skema Koordinasi Manfaat antara Perusahaan Asuransi dan BPJS Kesehatan

Selanjutnya: Harga Emas Stagnan, Imbal Hasil US Treasury Mengimbangi Pelemahan Dolar AS

Menarik Dibaca: Promo Superindo Hari Ini 5-7 Desember 2025, Apel Rockit Beli 1 Gratis 1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News