KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) membukukan penyaluran pembiayaan ke sektor UMKM mengalami kenaikan cukup signifikan hingga Agustus 2023. Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman menjelaskan bahwa terjadi peningkatan aset sebesar 22% secara tahunan (year on year/YoY) atau sebesar Rp 7,44 triliun hingga Agustus 2023, dibandingkan periode tahun sebelumnya senilai Rp 6,09 triliun. “Di dalamnya terdapat aset pembiayaan UMKM, di mana tercatat sebesar Rp 1,32 triliun sampai dengan bulan Agustus 2023 atau tumbuh 21%, dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 1,09 triliun,” ujarnya kepada Kontan.co.id, pekan lalu.
Ristiawan mengungkapkan, peningkatan aset pembiayaan UMKM ini dipengaruhi oleh permintaan yang cukup tinggi sejalan dengan bertumbuhnya perekonomian Indonesia yang semakin membaik. Baca Juga: OJK Dorong Perusahaan Pembiayaan untuk Mendukung Pertumbuhan Sektor UMKM Ristiawan melihat, pembiayaan CNAF ke UMKM rata-rata digunakan untuk kegiatan usaha. Pihaknya, selalu berusaha menjaga kualitas portofolio mulai dari penggunaan scoring yang ketat dalam analisa pembiayaan serta penggunaan metode Risk Based Pricing. “Rasio pembiayaan UMKM yang bermasalah (Non Performing Financing/NPF) di CNAF sampai akhir bulan Agustus 2023 adalah sebesar 0,94% atau naik sebesar 0,14% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya 0,80%,” terangnya. Menurutnya, angka tersebut masih di bawah NPF CNAF yang berada di 1,25% pada periode Agustus 2023 dan di bawah NPF industri perusahaan pembiayaan yaitu sebesar 2,69% di bulan Juli 2023. Ristiawan bilang, CNAF menargetkan adanya pertumbuhan pembiayaan ke UMKM sepanjang 2023 sebesar Rp 1,25 triliun.