JAKARTA. PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) melalui sister company, PT Cenko Prima Ferro International (CPFI), mulai mengekspor batubara ke China dan India. Direktur CNKO Novriaty Sibuea mengungkapkan, batubara yang diekspor merupakan batubara kalori rendah (low rank) 4200 Kcal/kg (GAR). Sejauh ini, Novriaty mengungkapkan, pihaknya telah melakukan dua pengapalan batubara ke China. Pengapalan pertama sebanyak 50.000 MT untuk Apple Commodities Limited pada Juli 2013 lewat pelabuhan Muara Satui, Kalimantan Selatan. Pengiriman kedua akan ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua pihak setelah pihak pembeli menerima pengiriman yang pertama. Sementara itu, pengiriman kedua untuk Trammo AG telah dilangsungkan pada periode 25 Juli 2013-5 Agustus 2013 lewat pelabuhan yang sama. Jika paket batubara yang diterima pembeli memenuhi ketentuan, akan ada tambahan pengiriman 2 kargo sebesar masing-masing 50.000 MT yang akan disepakati kedua pihak. "Harga yang ditetapkan dalam kontrak adalah US$ 42,50/MT," ujar Novriaty dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (16/9).
CNKO mulai ekspor batubara ke China dan India
JAKARTA. PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) melalui sister company, PT Cenko Prima Ferro International (CPFI), mulai mengekspor batubara ke China dan India. Direktur CNKO Novriaty Sibuea mengungkapkan, batubara yang diekspor merupakan batubara kalori rendah (low rank) 4200 Kcal/kg (GAR). Sejauh ini, Novriaty mengungkapkan, pihaknya telah melakukan dua pengapalan batubara ke China. Pengapalan pertama sebanyak 50.000 MT untuk Apple Commodities Limited pada Juli 2013 lewat pelabuhan Muara Satui, Kalimantan Selatan. Pengiriman kedua akan ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua pihak setelah pihak pembeli menerima pengiriman yang pertama. Sementara itu, pengiriman kedua untuk Trammo AG telah dilangsungkan pada periode 25 Juli 2013-5 Agustus 2013 lewat pelabuhan yang sama. Jika paket batubara yang diterima pembeli memenuhi ketentuan, akan ada tambahan pengiriman 2 kargo sebesar masing-masing 50.000 MT yang akan disepakati kedua pihak. "Harga yang ditetapkan dalam kontrak adalah US$ 42,50/MT," ujar Novriaty dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (16/9).