TANAH LAUT. PT Explotasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) mendapatkan kontrak penjualan batubara US$ 150 juta dari Southdale Resources Sdn Bhd dan Tenaga Nasional Berhad Malaysia. Total batubara yang akan dipasok mulai tahun depan sebanyak 3 juta ton.Penandatanganan kontrak pembelian batubara dari kedua perusahaan tersebut dilakukan pada Rabu (10/10). Penandatanganan dilakukan di Malaysia dengan dihadiri Datuk Seri Peter Chin Fah Kui, Kementerian Energi, Teknologi Lingkungan dan Perairan dan Herman Prayitno, Dubes Indonesia untuk Malaysia.Presiden Direktur CNKO Henry S. Sintanggang mengatakan penjualan batubara ke kedua perusahaan tersebut dengan jangka waktu 2013 sampai dengan 2015. "Nilainya US$ 150 juta per tahun," ungkap dia, Kamis (11/10).Dia mengatakan, pihaknya terus mengembangkan kapasitas produksi untuk bisa memenuhi kontrak-kontrak penjualan batubara yang sudah dilakukan. "Kami akan kembangkan terus kapasitas produksi hingga 10 juta per tahun," imbuh dia.Sementara itu, Direktur Operasional CNKO Henri Setiadi mengatakan, pihaknya akan terus mencari pasokan batubara dengan cara melakukan kontrak produksi kepada para pengusaha tambang pemegang izin usaha pertambangan yang dekat dengan lokasi coal terminal. "Kami akan terus komitmen memenuhi pasokan, baik ke Malaysia maupun ke PLN," kata dia.Dia bilang, pihaknya juga akan melakukan akuisisi pada lima perusahaan pemegang IUP yang akan diakuisisi dengan kepemilikan mayoritas saham. "Tahun depan kami baru eksplorasi satu perusahaan tambang dari lima akuisisi itu, produksinya 1,2 juta ton per tahun," ungkap.Seperti diketahui, CNKO kini memiliki lini bisnis ketenagalistrikan, pertambangan batubara, infrastruktur (coal terminal dan pelabuhan) dan juga trading batubara. Chief Financial Officer Danar Wihandoyo mengatakan, kontribusi pendapatan terbesar tahun ini ada di bisnis trading batubara. "Kontribusi pendapatan dari trading masing mencapai 85%-90%. Target pendapatan tahun ini Rp 1,2 triliun," ujar dia.Danar mengatakan, pihaknya selain mengakuisisi perusahaan pemegang IUP juga akan mengakuisisi perusahaan logistik atau perusahaan pemilik kapal. "Dengan akuisisi perusahaan tersebut maka kapal kami akan bertambah. Khususnya kapal vassel, saat ini kami baru punya satu unit vassel," ungkap dia.Seperti diketahui, Vassel merupakan kapal batubara dengan kapasitas 30.000 ton sampai 60.000 ton batubara. Sementara kapal tongkang adalah kapal yag berkapasitas 7.500 ton. Saat ini CNKO memiliki 9 kapal tongkang da akan bertambah menjadi 30 tongkang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
CNKO raih kontrak penjualan batubara US$ 150 juta
TANAH LAUT. PT Explotasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) mendapatkan kontrak penjualan batubara US$ 150 juta dari Southdale Resources Sdn Bhd dan Tenaga Nasional Berhad Malaysia. Total batubara yang akan dipasok mulai tahun depan sebanyak 3 juta ton.Penandatanganan kontrak pembelian batubara dari kedua perusahaan tersebut dilakukan pada Rabu (10/10). Penandatanganan dilakukan di Malaysia dengan dihadiri Datuk Seri Peter Chin Fah Kui, Kementerian Energi, Teknologi Lingkungan dan Perairan dan Herman Prayitno, Dubes Indonesia untuk Malaysia.Presiden Direktur CNKO Henry S. Sintanggang mengatakan penjualan batubara ke kedua perusahaan tersebut dengan jangka waktu 2013 sampai dengan 2015. "Nilainya US$ 150 juta per tahun," ungkap dia, Kamis (11/10).Dia mengatakan, pihaknya terus mengembangkan kapasitas produksi untuk bisa memenuhi kontrak-kontrak penjualan batubara yang sudah dilakukan. "Kami akan kembangkan terus kapasitas produksi hingga 10 juta per tahun," imbuh dia.Sementara itu, Direktur Operasional CNKO Henri Setiadi mengatakan, pihaknya akan terus mencari pasokan batubara dengan cara melakukan kontrak produksi kepada para pengusaha tambang pemegang izin usaha pertambangan yang dekat dengan lokasi coal terminal. "Kami akan terus komitmen memenuhi pasokan, baik ke Malaysia maupun ke PLN," kata dia.Dia bilang, pihaknya juga akan melakukan akuisisi pada lima perusahaan pemegang IUP yang akan diakuisisi dengan kepemilikan mayoritas saham. "Tahun depan kami baru eksplorasi satu perusahaan tambang dari lima akuisisi itu, produksinya 1,2 juta ton per tahun," ungkap.Seperti diketahui, CNKO kini memiliki lini bisnis ketenagalistrikan, pertambangan batubara, infrastruktur (coal terminal dan pelabuhan) dan juga trading batubara. Chief Financial Officer Danar Wihandoyo mengatakan, kontribusi pendapatan terbesar tahun ini ada di bisnis trading batubara. "Kontribusi pendapatan dari trading masing mencapai 85%-90%. Target pendapatan tahun ini Rp 1,2 triliun," ujar dia.Danar mengatakan, pihaknya selain mengakuisisi perusahaan pemegang IUP juga akan mengakuisisi perusahaan logistik atau perusahaan pemilik kapal. "Dengan akuisisi perusahaan tersebut maka kapal kami akan bertambah. Khususnya kapal vassel, saat ini kami baru punya satu unit vassel," ungkap dia.Seperti diketahui, Vassel merupakan kapal batubara dengan kapasitas 30.000 ton sampai 60.000 ton batubara. Sementara kapal tongkang adalah kapal yag berkapasitas 7.500 ton. Saat ini CNKO memiliki 9 kapal tongkang da akan bertambah menjadi 30 tongkang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News