JAKARTA. Rencana pemerintah menambah pemasukan negara melalui peningkatan harga jual liquefied natural gas (LNG) Tangguh di Papua Barat ke Provinsi Fujian, China, mulai bergulir. China National Oil Offshore Corporation (CNOOC) secara prinsip setuju membahas renegosiasi harga gas Fujian. Menurut Widhyawan Prawiraatmadja, Deputi Pengendalian Komersial Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), berdasarkan kunjungan SKK Migas ke Fujian pada Februari silam telah diperoleh kesepakatan bersama CNOOC untuk merevisi kontrak harga gas LNG Tangguh. Namun, "Besaran berapa kenaikannya masih memerlukan kesepakatan yang akan dibahas mulai Jumat (10/5) ini," kata dia kepada KONTAN, Kamis (9/5). Sebagai informasi, kontrak ekspor LNG Tangguh dengan Fujian pertama kali ditandatangani pada 2002 silam. Saat itu, disepakati harga jual gas sebesar US$ 2,4 per million metric british thermal units (mmbtu) dengan parameter penentuan harga gas ialah patokan batas atas harga minyak mentah US$ 25 per barel.
CNOOC buka renegosiasi harga gas Tangguh
JAKARTA. Rencana pemerintah menambah pemasukan negara melalui peningkatan harga jual liquefied natural gas (LNG) Tangguh di Papua Barat ke Provinsi Fujian, China, mulai bergulir. China National Oil Offshore Corporation (CNOOC) secara prinsip setuju membahas renegosiasi harga gas Fujian. Menurut Widhyawan Prawiraatmadja, Deputi Pengendalian Komersial Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), berdasarkan kunjungan SKK Migas ke Fujian pada Februari silam telah diperoleh kesepakatan bersama CNOOC untuk merevisi kontrak harga gas LNG Tangguh. Namun, "Besaran berapa kenaikannya masih memerlukan kesepakatan yang akan dibahas mulai Jumat (10/5) ini," kata dia kepada KONTAN, Kamis (9/5). Sebagai informasi, kontrak ekspor LNG Tangguh dengan Fujian pertama kali ditandatangani pada 2002 silam. Saat itu, disepakati harga jual gas sebesar US$ 2,4 per million metric british thermal units (mmbtu) dengan parameter penentuan harga gas ialah patokan batas atas harga minyak mentah US$ 25 per barel.