Berhasrat makan tapi tidak terlalu mengenyangkan? Jawaban yang pas mungkin adalah melahap bakso. Kudapan yang satu ini menjadi pilihan kebanyakan orang Indonesia kala tak ingin makan berat.Banyaknya pebisnis bakso menjadikan persaingan bisnis ini pun mengetat. Makanya, banyak pelaku bisnis yang melakukan berbagai kreasi dan modifikasi untuk menjaga pelanggan lama dan memikat hati pelanggan baru. Tulus Guritno, misalnya. Pemilik Bakso Susu Sapi asal Semarang ini menawarkan racikan bakso yang beda daripada yang lain. Tulus membuat bakso hasil perpaduan antara daging dan susu sapi. "Kami ingin membuat sesuatu yang beda, tapi menyehatkan," katanya berpromosi. Sejak dua tahun lalu, Tulus merintis usaha baksonya ini. Waktu itu, ia masih menamainya bakso sapi biasa. Sejak diwaralabakan pada Maret 2011, ia mengubahnya menjadi Bakso Susu Sapi. Bukan hanya sekadar mencari sensasi, penggunaan nama susu ini karena adanya kandungan susu sapi dalam adonan bakso buatan Tulus. "Ini adalah rahasia dari resep kami," kata Tulus.Dalam waktu dua bulan membuka peluang usaha Bakso Susu Sapi ini, belum ada mitra yang bergabung dengan Tulus. Tapi, Tulus mengatakan sudah ada tujuh calon mitra yang ingin bergabung. Calon-calon mitra tersebut berasal dari Jawa Tengah, seperti Semarang, Tegal, dan Kudus.Dengan biaya investasi Rp 20 juta, calon mitra sudah bisa mengembangkan usaha. Mitra akan mendapatkan berbagai perlengkapan usaha seperti booth, peralatan dapur dan makan, serta berbagai bentuk promosi.Selain bakso susu sapi, Tulus juga menyediakan bakso tahu dan bakso goreng. Harga jualnya mulai dari Rp 7.500 untuk jenis bakso biasa original dengan porsi kecil, sampai Rp 12.500 untuk menu bakso komplet dengan porsi jumbo.Karena tergolong masih baru, Tulus menargetkan dalam sehari penjualannya sebanyak 50 mangkuk dengan omzet Rp 400.000-Rp 500.000 per hari. Di akhir pekan, omzetnya bisa Rp 600.000 sampai Rp 700.000. Jika target ini tercapai, Tulus memperkirakan mitra bisa balik modal kurang dari satu tahun.Agar rasa makanan sesuai dengan standar, mitra harus membeli bumbu dan bakso dari pusat. Harga bumbu Rp 10.000 per paket yang bisa dipakai untuk sekitar 50 mangkuk bakso. Adapun baksonya berharga Rp 400.000 per 500 butir.Tulung mengatakan, calon mitra yang ingin bergabung harus memiliki keinginan yang kuat untuk membangun usaha dan serius menangani usahanya. "Para pemilik juga harus meluangkan waktunya untuk berkunjung ke gerainya, paling tidak tiga bulan pertama," tutur Tulus.Tulus juga menekankan kualitas pelayanan terhadap konsumen. Mitra pun harus tetap menjaga kebersihan tempat usaha. "Apa pun segmentasinya, jika tempatnya bersih banyak pelanggan yang akan datang," ungkap Tulus. Dia memberikan kebebasan kepada mitra yang ingin mengembangkan varian menu, tentunya atas kesepakatan dan izin dari pusat. Konsultan bisnis Peni Rahayu mengatakan, inovasi dan terobosan yang dilakukan oleh bakso susu sapi memang patut diapresiasi. "Jika biasanya inovasi dilakukan dalam segi bentuk, inovasi dari sisi rasa patut untuk dicoba," tutur Peni.Peni menambahkan, jika gerai bakso susu sapi ini ingin mengarah ke produk makanan sehat, maka faktor pendukungnya harus diperhatikan, misalnya tempat dan peralatan hingga penyajian harus menunjukkan kebersihannya. Bakso Susu SapiJl. Tirto Agung No. 22, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah Telepon: 024-7476911, 082133446830Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Cobalah gurihnya laba bakso dari susu dan daging sapi
Berhasrat makan tapi tidak terlalu mengenyangkan? Jawaban yang pas mungkin adalah melahap bakso. Kudapan yang satu ini menjadi pilihan kebanyakan orang Indonesia kala tak ingin makan berat.Banyaknya pebisnis bakso menjadikan persaingan bisnis ini pun mengetat. Makanya, banyak pelaku bisnis yang melakukan berbagai kreasi dan modifikasi untuk menjaga pelanggan lama dan memikat hati pelanggan baru. Tulus Guritno, misalnya. Pemilik Bakso Susu Sapi asal Semarang ini menawarkan racikan bakso yang beda daripada yang lain. Tulus membuat bakso hasil perpaduan antara daging dan susu sapi. "Kami ingin membuat sesuatu yang beda, tapi menyehatkan," katanya berpromosi. Sejak dua tahun lalu, Tulus merintis usaha baksonya ini. Waktu itu, ia masih menamainya bakso sapi biasa. Sejak diwaralabakan pada Maret 2011, ia mengubahnya menjadi Bakso Susu Sapi. Bukan hanya sekadar mencari sensasi, penggunaan nama susu ini karena adanya kandungan susu sapi dalam adonan bakso buatan Tulus. "Ini adalah rahasia dari resep kami," kata Tulus.Dalam waktu dua bulan membuka peluang usaha Bakso Susu Sapi ini, belum ada mitra yang bergabung dengan Tulus. Tapi, Tulus mengatakan sudah ada tujuh calon mitra yang ingin bergabung. Calon-calon mitra tersebut berasal dari Jawa Tengah, seperti Semarang, Tegal, dan Kudus.Dengan biaya investasi Rp 20 juta, calon mitra sudah bisa mengembangkan usaha. Mitra akan mendapatkan berbagai perlengkapan usaha seperti booth, peralatan dapur dan makan, serta berbagai bentuk promosi.Selain bakso susu sapi, Tulus juga menyediakan bakso tahu dan bakso goreng. Harga jualnya mulai dari Rp 7.500 untuk jenis bakso biasa original dengan porsi kecil, sampai Rp 12.500 untuk menu bakso komplet dengan porsi jumbo.Karena tergolong masih baru, Tulus menargetkan dalam sehari penjualannya sebanyak 50 mangkuk dengan omzet Rp 400.000-Rp 500.000 per hari. Di akhir pekan, omzetnya bisa Rp 600.000 sampai Rp 700.000. Jika target ini tercapai, Tulus memperkirakan mitra bisa balik modal kurang dari satu tahun.Agar rasa makanan sesuai dengan standar, mitra harus membeli bumbu dan bakso dari pusat. Harga bumbu Rp 10.000 per paket yang bisa dipakai untuk sekitar 50 mangkuk bakso. Adapun baksonya berharga Rp 400.000 per 500 butir.Tulung mengatakan, calon mitra yang ingin bergabung harus memiliki keinginan yang kuat untuk membangun usaha dan serius menangani usahanya. "Para pemilik juga harus meluangkan waktunya untuk berkunjung ke gerainya, paling tidak tiga bulan pertama," tutur Tulus.Tulus juga menekankan kualitas pelayanan terhadap konsumen. Mitra pun harus tetap menjaga kebersihan tempat usaha. "Apa pun segmentasinya, jika tempatnya bersih banyak pelanggan yang akan datang," ungkap Tulus. Dia memberikan kebebasan kepada mitra yang ingin mengembangkan varian menu, tentunya atas kesepakatan dan izin dari pusat. Konsultan bisnis Peni Rahayu mengatakan, inovasi dan terobosan yang dilakukan oleh bakso susu sapi memang patut diapresiasi. "Jika biasanya inovasi dilakukan dalam segi bentuk, inovasi dari sisi rasa patut untuk dicoba," tutur Peni.Peni menambahkan, jika gerai bakso susu sapi ini ingin mengarah ke produk makanan sehat, maka faktor pendukungnya harus diperhatikan, misalnya tempat dan peralatan hingga penyajian harus menunjukkan kebersihannya. Bakso Susu SapiJl. Tirto Agung No. 22, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah Telepon: 024-7476911, 082133446830Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News