Coca-Cola bekerja sama dengan Dynapack membangun fasilitas daur ulang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Coca-Cola Amatil Indonesia telah melaksanakan penandatanganan perjanjian dasar kerjasama atau Head of Agreement (HoA) dengan mitra kerja jangka panjang dalam bidang pengemasan, Dynapack Asia, untuk membangun fasilitas daur ulang. Fasilitas ini menghasilkan Polyethylene Terephthalate (PET) di Indonesia.

Amatil Indonesia dan Dynapack akan bekerja sama dalam setiap tahap pembuktian konsep. Ini untuk mempertimbangkan kelayakan ekonomi, ukuran, skala dan lokasi pabrik potensial, persyaratan end-to-end hingga potensi berintegrasi ke dalam rantai nilai masing-masing perusahaan.

Presiden Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia, Kadir Gunduz menjelaskan Amatil Indonesia dan Dynapack telah membentuk tim yang bakal  bekerja sesuai dengan keahlian masing-masing  dalam proses produksi dan daur ulang.


Baca Juga: Coca Cola Amatil suntik dana start up logistik

“Kerja sama dalam bentuk joint venture ini mewakili wujud langkah nyata kami terhadap kelestarian lingkungan hidup, melalui pendekatan yang lebih berkelanjutan terhadap plastik dan ekonomi sirkular dengan mengolah kembali limbah PET berkualitas rendah menjadi PET berkualitas tinggi, sesuai standar kemasan PET untuk produk makanan," kata dia dalam siaran pers, Rabu (20/5).

Menurut dia, langkah ini juga merupakan salah satu bentuk implementasi visi The Coca-Cola Company, yaitu World Without Waste. Selain itu, lanjut Gunduz, upaya ini merupakan langkah signifikan menuju kemandirian terhadap material plastik yang dipakai dan memastikan terjadinya siklus tertutup (closed-loop) untuk kemasan plastik minuman di Indonesia.

Baca Juga: Saingi Coca-Cola, Pepsi akuisisi Rockstar Energy US$ 3,85 miliar

Kadir Gunduz juga menambahkan penggunaan plastik daur ulang dapat mengurangi jumlah resin plastik baru yang digunakan perusahaan sebanyak 25.000 ton setiap tahun pada tahun 2022. Tentu hal ini sejalan dengan agenda prioritas nasional melalui kemitraan aksi plastik nasional atau National Plastic Action Partnership (NPAP) dalam mengurangi sampah plastik hingga 70% di lautan, pada tahun 2025 mendatang.

Sebagai perusahaan plastik rigid dan kemasan terbesar di Asia Tenggara dan Cina, Dynapack Asia bermaksud untuk berkolaborasi dengan para pelanggan mereka dalam meningkatkan penggunaan bahan baku daur ulang, memperkuat ekosistem daur ulang serta mendukung pencapaian sirkular ekonomi di Asia Tenggara dan Cina.

“Sebagai bentuk tanggung jawab kami terhadap lingkungan, kami telah menandatangani komitmen global dengan Ellen McArthur Foundation untuk menggunakan setidaknya 25% bahan resin daur ulang dalam produk kemasan kita pada tahun 2025," kata Tirtadjaja Hambali, Presiden Direktur Dynapack Asia.

Baca Juga: KFC menggandeng Coca Cola untuk memasok minuman soda selama lima tahun

Tirtadjaja menyatakan fasilitas daur ulang resin PET ini merupakan upaya dalam mencapai komitmen perusahaan. Setelah pembuktian tahap konsep dan formalisasi perjanjian telah difinalisasi, Coca-Cola Amatil Indonesia dan Dynapack Asia akan menguraikan lebih lanjut program daur ulang PET tersebut.

Selain pembangunan fasilitas daur ulang PET, kedua pihak telah mendukung banyak inisiatif komunitas untuk membantu mengumpulkan dan mendaur ulang kemasan minuman, termasuk melalui inisiatif Bali Beach Clean-Up dan beberapa program bersih-bersih lingkungan serupa lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati