Colliers: Bisnis hotel pulih lebih lama dibandingkan saat menghadapi SARS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Colliers International Indonesia (CII), lembaga konsultasi properti memproyeksi industri perhotelan melalui masa lebih lama untuk pulih dibandingkan saat mengadapi masa pandemi SARS.

Senior Associate Director Colliers International, Ferry Salanto menjabarkan saat dunia diserang pandemi SARS, kawasan Asia membutuhkan waktu 14 bulan untuk kembali pulih.

"Sama halnya seperti Covid-19, kasus SARS pertama terjadi di kawasan Asia. Tetapi kasus terbesar Covid-19 merata secara global terutama di Amerika dan Eropa. Sedangkan kawasan Asia saat itu mengalami kasus tertinggi SARS. Melihat hal ini, di mana Indonesia memiliki kasus tinggi, industri hotel domestik akan pulih jauh lebih lama," jelasnya sebagaimana terdapat dalam laporan resmi yang didapatkan Kontan.co.id, Jumat (10/7).


Dalam laporannya pula, tingkat hunian hotel di kawasan Jakarta saja telah merosot dari rata-rata berjumlah 60% pada periode Januari sampai Februari, menjadi di bawah 20% pada Mei 2020 lalu. Masyarakat masih akan menunda perjalanan dinas dan rencana liburan setidaknya sampai vaksin Covid-19 ditemukan.

Baca Juga: Harga rumah di Jakarta ternyata lebih mahal dari New York, Singapura, dan Tokyo

Tak hanya itu, pasokan hotel pun makin terhambat karena banyaknya proyek konstruksi yang terhenti. Sepanjang semester I 2020, Colliers mencatat hanya ada satu hotel yang baru berdiri di Jakarta pada Februari.

Proyek hotel yang rencananya dioperasikan pada 2020, juga mundur menunggu hingga kondisi pasar membaik. Sedangkan investor memilih menahan dananya untuk menyelamatkan diri.

"Sepanjang semester I 2020, pasokan hotel di Jakarta ada sebanyak 40.000 unit, proyeksinya angka ini stagnan sampai 2022," lanjut Ferry.

Ia berkata, sektor industri properti perhotelan akan sangat berpegang pada kualitas dan jaminan kebersihan (higenitas), keamanan, dan kehadiran teknologi di masa depan.

Dengan demikian, pihaknya merekomendasikan strategi berupa mengoperasikan sebagian dari total kamar yang dimiliki, memberlakukan shift pada pegawai, memberlakukan promo menginap langsung tidak melalui OTA, dan memasarkan F&B.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto