KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2018 Jakarta total persediaan apartemen di Jakarta tumbuh 9,5%. Saat ini, total persediaan apartemen telah mencapai 201.817 unit. PT Colliers International Indonesia yang merupakan perusahaan konsultan properti mencatat, 25% total persediaan berada di Jakarta Barat. “Jakarta Utara dan Jakarta Selatan komposisinya sekitar 19%,” kata Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto pada Rabu (9/1). Ferry menjelaskan secara harga sepanjang 2018 harga apartemen di Jakarta tumbuh 2,5% secara year on year. Adapun harga apartemen di Jakarta saat ini berada di harga rata-rata Rp 33,8 juta per meter persegi. “Jika dibandingkan dengan inflasi 3,13%, harga apartemen pertumbuhannya negatif,” tambahnya. Secara okupansi, rata-rata tingkat keterisian apartemen turun 1,4% menjadi 69,8%. Kurangnya keinginan masyarakat untuk tinggal di apartemen untuk jangka panjang, kontrak pekerjaan yang telah selesai, dan kurangnya jumlah kedatangan expatriat menjadi faktor utama tren penurunan okupansi apartemen di Jakarta. Colliers memprediksi di tahun 2019 outlook industri apartemen bakal tetap konservatif. Adanya pemilu bakal menahan investor untuk segera membeli. Tapi di sisi lain, inisiatif pemerintah terhadap industri apartemen melalui penurunan pajak barang mewah PPh 22 dari 5% menjadi 1% bakal mendorong industri apartemen di Jakarta. “Tapi tidak akan signifikan,” ujar Ferry. Sekedar informasi tambahan, menurut Ferry sampai 2022 terdapat 46.835 unit apartemen yang saat ini sudah masuk ke pipeline. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Colliers International: Pertumbuhan apartemen di Jakarta konservatif
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2018 Jakarta total persediaan apartemen di Jakarta tumbuh 9,5%. Saat ini, total persediaan apartemen telah mencapai 201.817 unit. PT Colliers International Indonesia yang merupakan perusahaan konsultan properti mencatat, 25% total persediaan berada di Jakarta Barat. “Jakarta Utara dan Jakarta Selatan komposisinya sekitar 19%,” kata Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto pada Rabu (9/1). Ferry menjelaskan secara harga sepanjang 2018 harga apartemen di Jakarta tumbuh 2,5% secara year on year. Adapun harga apartemen di Jakarta saat ini berada di harga rata-rata Rp 33,8 juta per meter persegi. “Jika dibandingkan dengan inflasi 3,13%, harga apartemen pertumbuhannya negatif,” tambahnya. Secara okupansi, rata-rata tingkat keterisian apartemen turun 1,4% menjadi 69,8%. Kurangnya keinginan masyarakat untuk tinggal di apartemen untuk jangka panjang, kontrak pekerjaan yang telah selesai, dan kurangnya jumlah kedatangan expatriat menjadi faktor utama tren penurunan okupansi apartemen di Jakarta. Colliers memprediksi di tahun 2019 outlook industri apartemen bakal tetap konservatif. Adanya pemilu bakal menahan investor untuk segera membeli. Tapi di sisi lain, inisiatif pemerintah terhadap industri apartemen melalui penurunan pajak barang mewah PPh 22 dari 5% menjadi 1% bakal mendorong industri apartemen di Jakarta. “Tapi tidak akan signifikan,” ujar Ferry. Sekedar informasi tambahan, menurut Ferry sampai 2022 terdapat 46.835 unit apartemen yang saat ini sudah masuk ke pipeline. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News