Colliers Prediksi Sektor Pusat Data Penuhi Permintaan Lahan Kawasan Industri di 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Colliers Indonesia melihat saat ini kawasan industri telah memasuki era Industri 4.0 dengan adanya penerapan sistem cerdas serta integrasi konsep ramah lingkungan dalam pengembangan infrastruktur dan fasilitas pendukung di dalam zona industri. Hal ini melibatkan penerapan Teknologi Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI) dalam aktivitas logistik dengan tujuan meningkatkan efisiensi.

Ferry Salanto, Head of Research menyatakan di  tahun 2024, sektor pusat data tampaknya akan terus mendominasi permintaan lahan. Perkembangan dalam teknologi informasi, transformasi digital, penetrasi internet dengan pertumbuhan perangkat pintar, serta minat yang meningkat dan antusiasme terhadap penggunaan big data dan artificial intelligence, menjadi faktor yang mendorong permintaan tinggi dari sektor ini. 

"Permintaan juga diperkirakan akan muncul dari segmen industri lain seperti otomotif, FMCG, kimia, logistik, kendaraan listrik dan industri lain selain pusat data," jelas Ferry dalam keterangan resmi, Senin (26/2). 


Baca Juga: Colliers Indonesia: Beberapa Pemilik Gedung Kantor Mulai Turunkan Tarif Sewa

Menurut Ferry, kesuksesan bisnis di kawasan industri tidak diragukan memerlukan kepastian hukum dan peraturan yang transparan. Apalagi, masih terdapat potensi pertumbuhan di kawasan industri serta untuk penjualan lahan di zona industri Indonesia. 

"Kami berharap pertumbuhan ini akan berlangsung dengan laju yang hampir sama seperti pada tahun 2023," tandasnya. 

Pada kuartal keempat 2023, tercatat penjualan total lahan industri mencapai 214,2 hektar, dengan Bekasi dan Karawang sebagai kontributor utama. Adapun di tahun lalu, Bekasi dan Karawang memberikan kontribusi yang cukup seimbang, masing-masing mencatat penjualan sebesar 92,54 dan 88,71 hektar.

Baca Juga: Colliers Indonesia Beberkan Sejumlah Dampak Pemilu 2024 Bagi Sektor Properti

Secara umum, kawasan industri hanya melihat jumlah penjualan rata-rata karena daerah seperti Serang mengalami penurunan penjualan selama beberapa tahun terakhir. Namun, masih ada daerah yang secara konsisten melaporkan peningkatan, terutama mereka yang menawarkan area yang memprioritaskan aspek Environmental, Social and Governance (ESG).

Untuk merangkum penjualan di tahun 2023, sektor pusat data mendominasi dengan sekitar 31% (67,4 hektar) dari total luas lahan yang diperjualbelikan. Sektor ini juga memberikan kontribusi sebesar 30% (63,17 hektar) dari total penjualan lahan selama tahun 2022. Sejak tahun 2019, ketika sektor pusat data mulai masuk ke kawasan industri, laju pertumbuhan serapan lahan tahunan telah mencapai CAGR 59,3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .