Colorpak (CLPI) Targetkan Pertumbuhan Pendapatan Sebesar 10% pada Tahun 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Colorpak Indonesia Tbk (CLPI) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10% di tahun 2023. Melansir laporan keuangan perseroan, CLPI mencatatkan pendapatan sebesar Rp 831 miliar di tahun 2022, turun dari pendapatan pada tahun 2021 yang sebesar Rp 838 miliar.

Angka penjualan di tahun 2022 disumbang paling banyak dari gravure yang sebesar Rp 404,21 miliar. Disusul coating sebesar Rp 22,78 miliar, film Rp 192,68, dan adhesive Rp 211,28 miliar.

Direktur CLPI Antoni Gunawan mengatakan, target pertumbuhan tahun 2023 merupakan target yang konservatif, mengingat perekonomian dunia masih fluktuatif di tahun ini.


“Dengan pendapatan tahun 2022 sebesar Rp 831 miliar, kami menargetkan pendapatan tahun 2023 sekitar Rp 915 miliar. Ada gross profit sebesar Rp 95 miliar,” ujarnya dalam paparan publik, Jumat (30/6).

Baca Juga: Colorpak Indonesia (CLPI) Catatkan Penurunan Penjualan 17,57% pada Kuartal I

Untuk mencapai target tersebut, CLPI memasang strategi untuk menjalin hubungan yang lebih intens dengan customer lama diiringi dengan penambahan customer baru.

“Penjajakan kontrak baru ini masih di tahap pendekatan. Calon customer berasal dari lokal, karena untuk ekspor barang saat ini lebih mahal,” tuturnya.

Antoni mengungkapkan, penambahan customer baru diharapkan akan menyumbang kenaikan pendapatan CLPI di tahun 2023. 

“Target dari calon customer baru 10%-20% dari target pendapatan di tahun 2023. Target pendapatan tahun 2023 itu kami naik 10% juga, itu kami harapkan dari customer baru,” ungkapnya.

Terkait produk, CLPI akan melakukan inovasi warna dan kualitas untuk produk tinta. 

“Kami akan berinovasi untuk membuat produk dengan harga material yang lebih murah dengan kualitas baik untuk ditawarkan ke customer,” paparnya.

Baca Juga: Puradelta Lestari (DMAS) Akui Catat Permintaan Positif untuk Lahan Industri

Antoni menambahkan, rangkaian kegiatan Pemilu 2024 juga diprediksi akan menambah pendapatan untuk CLPI di tahun 2023.

“Fokus bisnis kami ada di raw material packaging. Jadi, ketika kampanye membutuhkan minuman, permintaan ke percetakan kemasannya pasti akan bertambah,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi