ConocoPhillips evaluasi bisnis di Indonesia



JAKARTA. Perusahaan minyak dan gas (migas) asal Amerika Serikat (AS) ConocoPhillips sedang mereview semua aspek portofolio bisnis mereka di Indonesia. Pemerintah sendiri telah mengizinkan ConocoPhillips untuk membuka data room, agar memberikan kesempatan kepada calon investor yang berminat untuk membeli Blok B Laut Natuna Selatan untuk menelitinya.

Izin pembukaan data ini telah diberikan sejak Jumat (7/8) pekan lalu dan berlaku selama tiga hingga enam bulan ke depan. Manager Corporate and External Communication ConocoPhillips Diarmila Sutedja mengatakan, ConocoPhillips senantiasa melakukan tinjauan atas portfolionya.

"Indonesia merupakan bagian yang penting dari portofolio kami, sudah 45 tahun kami di Indonesia," jelasnya kepada KONTAN, Selasa (11/08).


Kendati melakukan tinjauan atas portofolionya, ConocoPhillips tetap berharap dapat melanjutkan kemitraan dan investasi di Indonesia.

Izin untuk membuka data room ini, untuk menanggapi permintaan Presiden dan General Manager ConocoPhillips Indonesia Erec Isaacson. Dalam suratnya kepada pemerintah, Erec menyatakan bahwa Conoco sedang mereview semua aspek portofolio bisnis mereka di Indonesia.

Blok B Natuna ini sudah beroperasi selama 47 tahun dengan memproduksi gas sebesar 300 juta standar kaki kubik per hari (mscfd) dan minyak 30.000 barel per hari (bph). ConocoPhilips masih memiliki hak untuk mengoperasikan blok tersebut sampai 2028. Gas yang dihasilkan dijual ke Malaysia, Singapura, dan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri