KONTAN.CO.ID - Dasar negara sekaligus pandangan hidup bangsa Indonesia adalah Pancasila dimana setiap Warga Negara Indonesia (WNI) wajib menerapkan nilai-nilai yang ada dalam sila-sila Pancasila. Tidak hanya orang dewasa saja, penerapan nilai-nilai dasar negara Indonesia ini juga perlu dilakukan oleh pelajar. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), melalui program Profil Pelajar Pancasila memberikan penguatan karakter Pancasila kepada pelajar Indonesia.
Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia
Elemen penting dari beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (YME), dan berakhlak Mulia adalah akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, serta akhlak bernegara. Contoh perilaku di kehidupan sehari-hari yakni:- Menjalankan perintah agama sesuai kepercayaan masing-masing
- Berkata dan berbuat baik sesuai ajaran agama
- Bersikap ramah, sopan, dan menghargai sesama manusia
- Mencintai dan menjaga kelestarian lingkungan sekitar
- Bertingkah sebagai tidak warga negara yang baik dan tidak melawan hukum
Penerapan Pancasila dalam berkebinekaan global
Sebagai warga dunia, kita perlu mengenal dan menghargai kebudayaan lain. Selain itu, kita juga perlu berkomunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, serta merefleksi dan bertanggung jawab terhadap pengamalan kebinekaan. Contoh penerapan nilai Pancasila dalam aspek ini diantaarnya yaitu:- Mencoba mengenal dan menghargai teman dari suku yang berbeda
- Menggali cara komunikasi yang efektif dengan teman dari suku yang berbeda
- Mengumpulkan informasi terkait ragam budaya sebagai bekal untuk membangun relasi yang baik dengan sesama
Pancasila dalam sikap gotong royong
Salah satu nilai luhur bangsa Indonesia adalah gotong-royong. Elemen penting dalam gotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi. Sikap gotong-royong bisa mendorong kolaborasi yang baik untuk mendapatkan hasil yang lebih baik juga. Beberapa contoh penerapan dari Pancasila di kehidupan sehari-hari dalam aspek gotong-royong yaitu:- Mencoba untuk berkolaborasi dengan orang lain
- Menanamkan kepedulian pada hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan bersama
- Serta terbuka untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, atau sumber daya lain yang memungkinkan
Bersikap mandiri
Salah satu nilai yang wajib dimiliki Pelajar Pancasila adalah mandiri. Mandiri yang dimaksud adalah bertanggung jawab atas proses dan hasil belajar yang ditempuh. Sikap mandiri juga diwujudkan dengan memiliki kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta memiliki regulasi diri. Contoh dari sikap ini seperti saat dihadapkan dalam situasi sulit maka kita dapat dengan tenang mencari solusi sendiri dan menghadapi situasi dengan bijak.Berpikir kritis
Berpikir kritis atau bernalar kritis merupakan salah satu kemampuan yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan pada abad 21. Dengan terus mengasah proses berpikir, kita sekaligus mengasah kemampuan berpikir kritis.- Cara memperoleh dan memproses informasi serta gagasan;
- Menganalisis sekaligus mengevaluasi proses penalaran yang terjadi dalam pikiran;
- Merefleksikan pemikiran dan proses berpikir itu sendiri;
- Serta mengambil keputusan sebagai hasil dari proses berpikir.
Berpikir kreatif
Profil Pelajar Pancasila berikutnya adalah kreativitas yang baik dimana pelajar mampu menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermanfaat, dan berdampak baik itu berupa gagasan, karya, atau tindakan. Contoh dari penerapan nilai Pancasila dalam aspek kreativitas yakni:- Memberikan ide yang berbeda dari teman-teman lain dalam suatu proyek,
- Mampu mengolah informasi atau mencari inspirasi dan melahirkan gagasan baru,
- Menyelesaikan masalah dengan cara atau pendekatan yang berbeda.