Core Indonesia: Inflasi Oktober akan ada di kisaran 0,15%-0,2%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Riset Center of Reform on Ecnomics (Core) Indonesia Pieter Abdullah Redjalam memproyeksikan inflasi Oktober 2018 akan berada di kisaran O,15%-0,20%. Faktor utama pendorong iflasi Oktober adalah volatile foods. Faktor lain yang juga berpotensi meningkat adalah inflasi inti yang dipicu oleh depresiasi rupiah.

"Inflasi Oktober saya perkirakan memang akan sedikit naik. Faktor pendorong utamanya ialah volatile foods yang saya kira akan mulai meningkat setelah mengalami deflasi pada dua bulan sebelumnya. Saya menghitung setelah dua bulan deflasi, volatile foods tidak akan terus mengalami deflasi," ujar Pieter Sabtu (27/10)

Kenaikan harga bahan pangan yang bergejolak alias volatile foods ini didorong oleh kenaikan permintaan musiman memasuki November sampai dengan akhir tahun, atau menjelang perayaan hari natal dan tahun baru. 


Sementara itu, administered price yang dinilai tidak akan memiliki banyak perubahan, karena pemerintah tidak jadi menaikkan harga BBM. Untuk kenaikan pertamax, kata Pieter dinilai tidak cukup berdampak kepada inflasi.

Untuk November, Pieter memproyeksikan inflasi masih akan relatif sama dengan Oktober 2018, berada di kisaran 0,10%-0,20%. Sehingga secara keseluruhan pada akhir tahun, inflasi akan berada di kisaran angka 3%-3,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi