KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melaporkan perputaran uang yang beredar pada April 2022 berada di angka Rp 7.911 triliun atau tumbuh 13,6% year on year (YoY). Ekonom berpendapat pertumbuhan perputaran uang tahun ini tak akan sama seperti tahun lalu.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal memperkirakan, secara tahunan, perputaran uang momen Ramadan dan Lebaran tahun ini masih tetap relatif positif dibandingkan dengan Ramadan 2022.

Dia menyampaikan pertumbuhan perputaran uang Ramadan dan Lebaran tahun ini dipengaruhi sisi mobilitas yang makin lancar dan diperlonggar. Oleh karena itu, perputaran uang diperkirakan bisa mencapai double digit.

Baca Juga: Ekonom BSI Ramal Penukaran Uang Tunai pada Momen Lebaran Capai Rp 260 Triliun

"Hanya saja saya tidak terlalu yakin akan menyamai pertumbuhan 13% tahun lalu karena ada efek inflasi yang menahan perputaran uang bagi sebagian kalangan masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah," ucap dia kepada Kontan.co.id, Selasa (21/3).

Faisal juga berpendapat perputaran uang tahun ini juga akan dipengaruhi dari sisi fiskal dan moneter yang terlihat lebih ketat. Hal itu tentu akan menahan laju perputaran uang.

Sementara itu, dia memperkirakan persebaran perputaran uang pada Ramadan dan Lebaran tahun ini masih banyak tertumpu di sekitar Pulau Jawa, baik perkotaan dan daerah.

"Mungkin hanya daerah-daerah tertentu saja yang putaran uangnya cukup tinggi," ujarnya.

Faisal berpendapat perputaran uang pada Ramadan dan Lebaran tahun ini di sejumlah daerah akan tertahan. Hal itu disebabkan harga tiket pesawat yang tampak masih tinggi.

Dengan demikian, arus mudiknya juga akan terganggu, terutama bagi masyarakat yang menggunakan pesawat untuk bepergian.

Baca Juga: Ekonom Bank Permata Proyeksi Perputaran Uang pada Lebaran 2023 Capai Rp 8.573 Triliun

Di sisi lain, dia menganggap masih lancarnya transportasi darat, terutama ke arah Jawa, membuat perputaran uang dirasa akan tinggi di wilayah yang dilewati atau dituju para pemudik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto