Core : Utang luar negeri Indonesia masih sehat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Piter Abdullah Redjalam menilai, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia masih sangat sehat, karena total utang keseluruhan masih terbilang sangat kecil. Tetapi hal tersebut juga harus diseimbangi dengan menambah utang domestik.

"Utang itu tidak apa-apa, lebih baik kita utang banyak, sesuai dengan ruang yang diberikan oleh UU yaitu sebesar 3%, manfaatkan saja ruang tersebut, tetapi kalau bisa jangan ULN yang ditingkatkan, sebaiknya diganti dengan utang domestik," ujar Piter kepada Kontan.co.id, Minggu (18/11).

Terkait hal tersebut, indikator utang Indonesia masih terbilang sangat aman, masih berada di kisaran 30% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), masih sangat jauh dari batas 60% terhadap PDB.

"Negara-negara lain banyak yang sudah melebihi batas 60% dari PDB. Misalnya Jepang, untuk komposisi utangnya sudah sekitar 100% terhadap PDB, tetapi ULN-nya hanya 10% dari total utang," ujarnya.

Ruang Indonesia untuk berhutang memang terbilang masih sangat besar. Namun, permasalahannya ialah utang Indonesia walaupun masih di kisaran 30% terhadap PDB, tetapi untuk porsi utang luar negerinya masih terlalu besar, sekitar 40% dari total keseluruhan utang.

"Hal itu tentu saja tidak bagus, itu akan menyebabkan dan membuat kondisi ekonomi Indonesia menjadi rentan. Itu lah yang harus diperbaiki oleh pemerintah, dengan mengurangi komposisi ULN dan dibarengi dengan menambahkan utang domestik," kata Piter.

Asal tahu, ULN Indonesia pada triwulan III-2018 sebesar US$ 359,8 miliar. Angka tersebut mengalami kenaikan sebanyak 4,2% year on year (yoy), namun melambat dibandingkan triwulan II-2018 yang tumbuh mencapai 5,7% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini