CORE: Wabah corona berpotensi tingkatkan angka pengangguran dan kemiskinan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wabah Covid-19 masih menyebar di Indonesia. Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia melihat, penyebaran ini juga berpotensi mendorong peningkatan angka pengangguran dan kemiskinan.

"Ini sangat dimungkinkan mengingat jumlah penduduk di sekitar garis kemiskinan yang masih sangat tinggi, meski presentase penduduk di bawah garis kemiskinan yang masih sangat tinggi," ujar lembaga tersebut dalam laporan resminya, Minggu (29/3).

Baca Juga: Larangan mudik masih belum efektif, Jokowi: Perlu langkah yang lebih tegas


Menurut data, per Maret 2019, penduduk golongan rentan miskin dan hampir miskin di Indonesia tercatat mencapai 66,7 juta orang. Ini berarti, jumlah mereka masih tiga kali lipat dibandingkan penduduk golongan miskin dan sangat miskin.

CORE pun melihat, penduduk golongan tersebut juga kebanyakan bekerja di sektor informal serta mengandalkan upah harian. Yang menjadi masalah, dalam kondisi saat ini, terdapat periode pembatasan dan penurunan mobilitas orang yang mengancam pendapatan di sektor informal.

"Akibatnya, golongan rentan miskin dan hampir miskin yang bekerja di sektor informal dan mengandalkan upah harian akan sangat mudah kehilangan mata pencaharian dan jatuh ke bawah garis kemiskinan," tambah CORE.

Oleh karenanya, CORE memandang bahwa perlu adanya penanganan pandemi yang cepat dan tepat sasaran sehingga meminimalisir resiko tersebut.

Baca Juga: Sebanyak 32.192 pekerja migran telah pulang dari negara terdampak wabah virus corona

Salah satu ara yang bisa diberikan adalah dengan menjaga daya beli masyarakat dengan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada msyarakat yang mengalami penurunan pendapatan dan bahkan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

Editor: Tendi Mahadi