KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Harga minyak mentah ambruk karena kekhawatiran pemulihan ekonomi di Amerika Serikat (AS), yang merupakan konsumen minyak terbesar dunia. Tekanan bagi harga emas hitam ini kian dalam karena pandemi virus corona yang kebangkitan kembali di Eropa menyebabkan pembatasan perjalanan baru di kawasan tersebut. Ketakutan tersebut membuat pelaku pasar memborong dolar AS yang merupakan aset safe haven. Dengan posisi dolar AS yang lebih kuat maka harga minyak menjadi lebih mahal bagi penguna mata uang asing lainnya. Mengutip Reuters, Kamis (24/9) pukul 11.45 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman November 2020 turun 60 sen atau 1,5% menjadi US$ 39,33 per barel.
Corona bangkit di Eropa, harga minyak acuan anjlok lebih dari 1%
KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Harga minyak mentah ambruk karena kekhawatiran pemulihan ekonomi di Amerika Serikat (AS), yang merupakan konsumen minyak terbesar dunia. Tekanan bagi harga emas hitam ini kian dalam karena pandemi virus corona yang kebangkitan kembali di Eropa menyebabkan pembatasan perjalanan baru di kawasan tersebut. Ketakutan tersebut membuat pelaku pasar memborong dolar AS yang merupakan aset safe haven. Dengan posisi dolar AS yang lebih kuat maka harga minyak menjadi lebih mahal bagi penguna mata uang asing lainnya. Mengutip Reuters, Kamis (24/9) pukul 11.45 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman November 2020 turun 60 sen atau 1,5% menjadi US$ 39,33 per barel.