KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan diprediksi bakal jadi tiket bagi harga emas untuk melanjutkan reli ke depan dan kembali menembus level rekor baru US$ 1.900 per ons troi. Apalagi, stimulus dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS/The Fed) yang diyakini bakal segera berakhir. Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Kamis (9/7) harga emas di bursa Commodity Exchange (Comex) tercatat menguat 0,14% di level US$ 1.811 per ons troi. Baca Juga: Harga emas rawan profit taking setelah tembus US$ 1.800 per ons troi
Analis PT Bestprofit Futures Agus Prasetyo mengungkapkan harga safe haven emas terus bergerak naik dan berhasil menembus level tertinggi sejak September 2011. Prediksinya, harga emas berpotensi untuk kembali menembus level tertinggi di US$ 1.920,90 per ons troi. "Berita utama pandemi, ekonomi dan politik, kekhawatiran China, dan pembelian tanpa henti oleh pencari suaka (dana yang dipertukarkan) telah mendorong harga emas mendekati rekor tertinggi," ungkap Agus kepada Kontan, Kamis (9/7). Apalagi, kekhawatiran akan lonjakan kasus Covid-19 dan harapan langkah-langkah stimulus yang lebih besar dari The Federal Reserve untuk meredam kejatuhan ekonomi telah meningkatkan permintaan terhadap aset safe haven emas dan berhasil membuat harga bertengger di atas level US$ 1.800 per ons troi.