Corona di Australia: Jumlah kasus baru berkurang, Victoria bakal longgarkan kebijakan



KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Negara bagian Victoria yang menjadi hotspot virus corona di Australia mencatat jumlah infeksi baru terendah dalam lima minggu terakhir pada hari ini. Alhasil, Perdana Menteri Scott Morrison pun bersiap untuk membangun kerangka kerja untuk melakukan pelonggaran terhadap perbatasan negara bagian tersebut. 

Jumat (21/8), Victoria melaporkan 179 kasus baru dalam 24 jam terakhir. Jumlah ini turun dibandingkan dengan 240 kasus yang dicatatkan sehari sebelumnya dan turun dari 700 kasus pada dua pekan lalu. Pada hari ini, Victoria juga melaporkan sembilan kematian.

Penurunan jumlah kasus baru ditengarai karena pihak berwenang memberlakukan jam malam malam serta menutup sebagian besar kegiatan ekonomi di negara bagian tersebut. 

Dengan kasus-kasus di Victoria yang menurun dan tingkat infeksi yang rendah atau nol di tempat lain, para pemimpin bisnis telah menyerukan pelonggaran pembatasan perjalanan internal untuk membantu meringankan pukulan terhadap bisnis dan ekonomi.

Baca Juga: Australia janjikan beri vaksin corona ke negara tetangga, termasuk Indonesia

Banyak negara bagian telah menutup perbatasan mereka untuk mencegah penyebaran infeksi, dan perdana menteri Queensland mengatakan minggu ini pembatasannya tidak akan dibuka kembali ke negara bagian mana pun dengan kasus penularan komunitas.

Sebuah pertemuan kabinet nasional pada hari Jumat ditetapkan untuk memprioritaskan penyusunan kerangka kerja untuk manajemen perbatasan domestik, kata sumber di kantor Perdana Menteri kepada Reuters.

"PM bekerja secara langsung dengan perdana menteri yang relevan tentang masalah yang diangkat bersama kami," kata sumber itu.

Qantas Airways Ltd mengatakan, pekan ini bahwa penutupan perbatasan negara bagian sangat menghambat pemulihan pasar penerbangan domestik, sementara kelompok ritel Wesfarmers mengatakan pembatasan itu menyebabkan "kesulitan yang sangat besar".

Meskipun gelombang kedua mewabah di Victoria, Australia telah menghindari sebagian besar korban yang tinggi di negara lain dengan hanya di bawah 24.500 infeksi dan 450 kematian akibat virus.

Editor: Anna Suci Perwitasari