Corona di Jakarta Senin (14/6) melonjak 2.722 seiring masuknya varian covid India



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Varian baru virus corona Covid-19  dari India atau varian Delta (virus corona B.1.617.2) atau varian covid India sudah masuk ibukota Jakarta.

Seiring masuknya varian covid India, pada hari Senin 14 Juni 2021 ini Kementerian Kesehatan melaporkan jumlah kasus baru corona di Jakarta mencapai 2.722 orang

Sementara jumlah pasien corona di Jakarta yang sembuh mencapai 1034 orang 


Adapun data kematian akibat corona di Jakarta menurut Kementerian Kesehatan mencapai 39 orang pada Senin (14/6). 

Pemprov DKI Jakarta masih terus berupaya mengendalikan pandemi corona di Jakarta seiring dengan masuknya varian covid India ke ibu kota. 

Dinas Kesehatan DKI Jakarta meminta masyarakat memberikan peran lebih besar untuk menjalankan disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah corona di Jakarta, apalagi setelah masuknya varian virus covid India yang mendominasi kasus baru.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga mengingatkan, vaksinasi Covid-19 saat ini hanya mengurangi dampak keterpaparan corona di Jakarta dan  masih ada kemungkinan warga yang telah divaksinasi tertular dan menularkan virus Covid-19 jika longgar terhadap protokol kesehatan dalam keseharian. 

Hal ini terlihat dari kasus positif corona di Jakarta yang masih fluktuatif dan kini mengalami kenaikan. Butuh kerja bersama untuk memutus rantai penularan corona di Jakarta ini.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dilakukan tes PCR sebanyak 14.964 spesimen corona di Jakarta pada Senin 14 Juni 2021. 

Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 11.671 orang dites PCR corona di Jakarta pada hari ini, untuk mendiagnosis kasus baru. 

Hasilnya adalah sebanyak 2.722 positif corona di Jakarta dan 8.949 dinyatakan negatif corona di Jakarta. 

Selain itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga melakukan tes antigen corona di Jakarta pada hari Senin (14/6) ini kepada sebanyak 2.978 orang, dengan hasil 201 positif dan 2.777 negatif.

Dwi Oktavia menyebut target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen).

Artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu. Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. 

Dalam seminggu terakhir ada 80.764 orang dites PCR corona di Jakarta. "Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 387.795 per sejuta penduduk," terangnya.

Adapun jumlah kasus aktif corona di Jakarta naik sejumlah 1.652 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 19.096 (orang yang masih dirawat/ isolasi). 

Sedangkan, jumlah kasus konfirmasi corona di Jakarta secara total  sampai hari ini sebanyak 450.793 kasus.

Perlu diketahui, hasil tes antigen positif corona di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.

Dari jumlah total kasus positif corona di Jakarta, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 424.088 dengan tingkat kesembuhan 94,1%. 

Sementara itu total 7.609 orang pasien corona di Jakarta meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,8%. 

Untuk positivity rate atau persentase kasus positif corona di Jakarta dalam sepekan terakhir sebesar 17,9%.

Sedangkan persentase kasus positif corona di Jakarta secara total sebesar 10,9%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%.

Sementara itu, proses vaksinasi corona di Jakarta juga masih terus berlangsung. 

Adapun jumlah sasaran vaksinasi tahap 1 dan 2 (tenaga kesehatan, lansia, dan pelayan publik) sebanyak 3.000.689 orang. 

Untuk Vaksinasi Program corona di Jakarta, total dosis 1 saat ini sebanyak 2.880.926 orang (96,0%) dan total dosis 2 kini mencapai 1.861.955 orang (62,1%). 

Sedangkan, untuk Vaksinasi Gotong Royong corona di Jakarta, total  saat ini sebanyak 41.244 orang.

Lebih lanjut, untuk tenaga kesehatan, vaksinasi dosis 1 corona di Jakarta telah dilakukan kepada 135.728 orang (120,9%) dan vaksinasi dosis 2 mencakup 120.935 orang (107,7%), dengan target vaksinasi sebanyak 112.301 orang.

Sedangkan, pada kelompok lansia, vaksinasi dosis 1 corona di Jakarta telah dilakukan kepada 595.046 orang (65,3%) dan vaksinasi dosis 2 mencakup 535.273 orang (58,7%), dengan target vaksinasi sebanyak 911.631 orang. 

Pada kelompok pelayan publik, vaksinasi dosis 1 corona di Jakarta telah dilakukan kepada 2.150.152 orang (108,8%) dan vaksinasi dosis 2 corona di Jakarta mencakup 1.205.747 orang (61,0%), dengan target vaksinasi sebanyak 1.976.757 orang.

Melalui Satpol PP Provinsi DKI Jakarta, penindakan atas pelanggaran protokol kesehatan corona di Jakarta seperti kewajiban penggunaan masker dan pendataan buku tamu juga akan digencarkan, begitu pula dengan bentuk pelanggaran-pelanggaran PSBB lainnya, seperti pelanggaran di restoran dan rumah makan, serta pelanggaran perkantoran, tempat usaha, dan tempat industri. 

Sanksi yang diberlakukan bagi pelanggaran protokol kesehatan corona di Jakarta berupa kerja sosial, denda, penghentian sementara kegiatan, hingga pencabutan izin usaha.

Berdasarkan laporan harian Satpol PP Provinsi DKI Jakarta pada 13 Juni 2021 pukul 18.00 WIB, Satpol PP telah dilakukan penertiban dengan total denda terhadap pelanggaran protokol kesehatan corona di Jakartasebesar Rp 1.400.000. 

Harapannya, masyarakat dapat lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan dan turut berpartisipasi dalam memutus mata rantai penularan corona di Jakarta.

Pemprov DKI Jakarta menyarankan, bagi masyarakat yang ingin memasuki wilayah Jakarta agar melakukan pemeriksaan mandiri corona di Jakarta melalui JakCLM di aplikasi JAKI. 

Melalui aplikasi JakCLM, masyarakat dapat mengetahui risiko penyebaran corona di Jakarta serta mendapatkan berbagai rekomendasi kesehatan sesuai dengan risiko yang dimiliki. 

Kontribusi masyarakat dalam pengisian JakCLM dapat membantu Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan pencegahaan penyebaran kasus corona di Jakarta.

Seperti kita ketahui sebelumnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan virus corona Covid-19 varian covid India atau varian Delta (virus corona B.1.617.2) sudah mendominasi pasien di tiga kota yakni Kudus Jawa Tengah, Bangkalan Jawa Timur dan di DKI Jakarta.

Karena itu Menkes Budi Gunadi Sadikin menegaskan agar masyarakat meningkatkan disiplin penerapan protokol kesehatan karena virus corona Covid-19 yakni varian covid India atau varian Delta ini lebih cepat menyebar di masyarakat meskipun tidak lebih mematikan.

"Kami melaporkan di Kudus Jawa Tengah, DKI Jakarta, juga Bangkalan Madura Jawa Timur yang terkonfirmasi varian India mendominasi," terang Budi Gunadi Sadikin di Istana Negara seusai mengikuti Rapat dengan Presiden Joko Widodo Senin (14/6)

Karena penularan virus corona Covid-19 varian dari India atau varian Delta lebih cepat, Menkes meminta agar implementasi penerapan protokol kesehatan dilapangan lebih ketat.

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN)  Airlangga Hartarto menambahkan agar mempercepat pelacakan varian virus corona Covid-19 dari India atau varian Delta ini, Presiden Joko Widodo juga memerintahkan agar proses laboratorium untuk memeriksa genom sequencing dipercepat dari waktu dua minggu menjadi satu minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar