Corona membuat penggunaan alat berat Komatsu turun 30%



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Produsen alat berat asal Jepang, Komatsu melaporkan penurunan penggunaan peralatan konstruksi hingga 30% di Cina bulan lalu. Ini menjadi pertanda lain industri Cina melambat karena wabah virus baru coronavirus.

Data dari sistem pemantauan jarak jauh Komtrax seperti dikutip Nikkei Asia Review menunjukkan, rata-rata waktu operasi bulanan per unit merosot menjadi 32 jam pada Februari dari 44,9 jam pada tahun sebelumnya. 

Peralatan konstruksi diharapkan meningkat setelah akhir liburan Tahun Baru Imlek tapi ternyata waktu istirahat lebih awal mulai 31 Januari. Kegiatan perusahaan juga tetap ditutup selama berminggu-minggu karena adanya virus. Bahkan banyak konstruksi Cina dan proyek pekerjaan umum tidak dilanjutkan sampai pertengahan Februari atau lebih lambat.


Baca Juga: Kerugian Akibat Corona Capai Rp 4.944 Triliun, Belum Termasuk Ongkos Stimulus

Sebagai perbandingan, data Komtrax menunjukkan peningkatan penggunaan rata-rata masing-masing 0,9% dan 0,7% di Jepang dan Eropa, dan penurunan 6,4% di Amerika Utara. Beberapa analis menilai, data ini tidak terlalu mengejutkan, karena perlambatan telah diperkirakan. 

"Kuncinya adalah seberapa besar pemulihan yang terjadi di bulan Maret," kata Katsushi Saito, analis Nomura Securities seperti dikutip Nikkei Asia Review, Senin (9/3). 

Wabah itu juga telah merusak penjualan peralatan. Periode setelah Tahun Baru Imlek biasanya sibuk untuk pembuat peralatan konstruksi di Cina, dengan 30% dari permintaan tahunan datang pada bulan Februari.

Tetapi menurut perkiraan Komatsu, permintaan untuk ekskavator hidrolik andalan di kelas 6 ton dan lebih tinggi anjlok 67% pada tahun lalu. Data ini berdasarkan pengamatan pabrikan non-Cina. Permintaan turun 35% pada Januari, sebagian karena pergeseran dalam waktu liburan Tahun Baru Imlek.

Editor: Avanty Nurdiana