Coursera Menerjemahkan 2.000 Kursus ke Dalam Bahasa Indonesia



MOMSMONEY.ID - Coursera platform pembelajaran online mengumumkan beberapa inisiatif baru untuk meningkatkan akses pendidikan berkualitas di Indonesia dan melayani kebutuhan para pembelajar dan institusi pendidikan.

Upaya ini termasuk meluncurkan katalog besar konten pembelajaran dalam Bahasa Indonesia dan fitur-fitur berbasis  kecerdasan buatan (AI) untuk membuat pembelajaran online menjadi lebih personal dan interaktif. 

Kini, kursus-kursus  seperti The Science of Well-Being dari Yale University, AI for Everyone dari DeepLearning.AI, Programming for Everybody dari University of Michigan, dan What is Data Science? dari IBM, yang hanya tersedia dalam bahasa Inggris, akan dapat diakses oleh siapa saja yang berbahasa Indonesia. 


Coursera juga mengumumkan pelanggan baru dari kalangan perusahaan dan universitas, seiring banyaknya institusi di Indonesia yang menerapkan pembelajaran online untuk membekali karyawan dan siswa mereka dengan ketrampilan digital.

Dengan lebih dari 1,4 juta pembelajar dan 2,2 juta pendaftaran di platform ini, Indonesia jadi pasar terbesar kelima untuk Coursera di Asia Pasifik dan terbesar kedua di Asia Tenggara. 

"Ambisi Indonesia untuk memainkan peran penting di panggung global bergantung pada kemampuannya dalam mengembangkan tenaga kerja yang terampil," kata CEO Coursera Jeff Maggioncalda, Rabu (16/8). 

Baca Juga: Kolaborasi Visa dan Edtech Cakap, Bekali UMKM Literasi Keuangan

Coursera menggunakan  AI untuk menjembatani kesenjangan bahasa dan pembelajaran. Dengan lebih dari 2.000 kursus yang diterjemahkan oleh AI yang kini tersedia dalam Bahasa Indonesia,  pembelajar punya kesempatan untuk mengakses para pengajar terbaik di dunia. 

Kursus di Coursera yang paling populer di Indonesia adalah Supervised Machine Learning: Regression and Classification dari Deep Learning.AI dan Stanford, Financial Markets dari Yale, dan Learning How to Learn dari Deep Teaching Solutions. 

Dengan mengadopsi teknologi AI, pengguna Coursera dapat mengakses bacaan kursus, subtitle video perkuliahan, kuis, penilaian, instruksi peer review, dan petunjuk diskusi-semuanya dalam bahasa Indonesia.

Konten yang diterjemahkan ini akan  dapat lebih dahulu diakses oleh pelanggan Coursera untuk Bisnis dan Pemerintah sebelum kemudian diperkenalkan kepada semua pembelajar sebelum akhir tahun. 

Coursera juga menyediakan fitur Coursera Coach (beta) untuk pelanggan Coursera Plus.

Fitur tersebut adalah Asisten pembelajaran virtual berbasis AI generatif yang memberikan umpan balik yang dipersonalisasi, menjawab pertanyaan, dan merangkum video kuliah dan sumber daya. Pelatih juga akan mendukung pembelajar dengan interaksi dalam bahasa lokal. 

Baca Juga: 5 Tips Membeli Mobil untuk Pekerja Kantoran biar Bisa Bawa Manfaat

Masih memanfaatkan teknologi AI, Coursera menyediakan Coursera ChatGPT Plugin. Fitur tersebut menyediakan penemuan yang dipersonalisasi yang lebih baik di seluruh katalog Coursera.

Ini memungkinkan pembelajar yang menggunakan GPT-4 untuk dengan cepat merekomendasikan konten dan kredensial untuk membantu mereka mengembangkan keterampilan dalam mata pelajaran atau bidang karir  tertentu. 

Ada juga, AI-Assisted Course Building. Fitur tersebut mengacu pada arahan dari penulis manusia, perangkat pembuat kursus yang didukung AI akan menghasilkan konten secara otomatis, termasuk struktur kursus, deskripsi, bacaan, tugas, dan glosarium. 

Perusahaan dan kampus juga dapat menggunakan fitur ini untuk penulisan pribadi, menggunakan pakar internal mereka untuk membuat kursus khusus dan memadukannya dengan konten yang direkomendasikan dari mitra yang berpartisipasi di Coursera.

Saat ini, fitur ini sedang diujicobakan dengan beberapa pelanggan terpilih. 

Kemitraan baru dan perluasan kemitraan dengan 4 pelanggan Coursera for Business, termasuk Pelindo, PT PLN (Persero), Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas, Bank Mandiri, meningkatkan  total jumlah pelanggan perusahaan di Indonesia menjadi 29. 

Baca Juga: Dorong UMKM Go Digital Melalui Gernas BBI-BBWI di Riau

Terdapat 3 pelanggan baru Coursera for Campus, termasuk Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Universitas Indonesia, dan Indonesia Cyber Education (ICE) Institute sehingga total menjadi 35 institusi pendidikan tinggi di Indonesia. 

Inovasi platform untuk menjembatani kesenjangan digital dan membangun pengalaman belajar yang mudah diakses. Sebanyak 49% pembelajar di Indonesia menggunakan perangkat seluler untuk mengakses Coursera.

Platform ini memungkinkan pembelajar untuk mengunduh kursus, menyinkronkan kemajuan dan kuis, membuat catatan dengan meng-highlight pada bagian yang penting, dan sinkronisasi kalender dioptimalkan untuk konsumsi data yang rendah. 

Seiring dengan meningkatnya permintaan akan pembelajaran online, Coursera bertujuan menjembatani kesenjangan keterampilan digital di Indonesia.

Ini mendukung perekonomian negara di mana pekerja yang terampil secara digital diproyeksikan akan menyumbangkan US$ 303,4 miliar terhadap PDB pada tahun 2030.

Keterampilan digital juga sangat terkait dengan hasil ekonomi yang kuat-pekerja di Indonesia yang menggunakan keterampilan digital tingkat apa pun mendapatkan gaji hampir dua kali lipat (193%) dari pekerja yang tidak menggunakan keterampilan ini di tempat kerja. 

"Teknologi yang sedang berkembang seperti AI generatif mengubah cara kita belajar, mengajar, dan bekerja," ujar Raghav Gupta, Managing Director, Asia Pasifik, Coursera.

Baca Juga: Apa Perbedaan Pekerja Kerah Putih dan Kerah Biru?

Dengan lonjakan pekerjaan digital dan pekerjaan jarak jauh, Raghav sangat senang dapat memberdayakan pembelajar dan institusi di Indonesia dengan berbagai konten dan inovasi AI untuk membantu menjembatani kesenjangan antara desa-kota dan membangun tenaga kerja yang inklusif. 

Menurut Laporan Hasil Pembelajaran Coursera 2023, 80% pembelajar Coursera di Indonesia melaporkan adanya manfaat karier dan 98% melaporkan adanya manfaat pribadi.

Dengan basis pembelajar yang berkembang pesat di Indonesia yang kini dapat dilayani dengan konten bahasa lokal, Coursera memiliki posisi yang tepat untuk membekali generasi muda Indonesia dengan keterampilan masa depan. 

Sekedar informasi, Coursera diluncurkan pada tahun 2012 oleh dua profesor Ilmu Komputer Stanford, Andrew Ng, dan Daphne Koller, dengan misi untuk menyediakan akses universal ke pembelajaran kelas dunia.

Sekarang Coursera menjadi salah satu platform pembelajaran online terbesar di dunia, dengan lebih dari 129 juta pembelajar terdaftar per 30 Juni 2023.

Coursera bermitra dengan lebih dari 300 mitra universitas dan industri terkemuka untuk menawarkan katalog konten dan kredensial yang luas, termasuk kursus, Spesialisasi, Sertifikat Profesional, Proyek Terbimbing, dan gelar sarjana dan master. 

Institusi di seluruh dunia menggunakan Coursera untuk meningkatkan keterampilan dan melatih ulang karyawan, warga negara, dan siswa mereka di berbagai bidang seperti ilmu data, teknologi, dan bisnis. Coursera menjadi perusahaan manfaat publik Delaware dan B Corp pada Februari 2021. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Danielisa Putriadita