Covid-19 di China Menggila, Beijing Stop Jalur Transportasi, Shanghai Lockdown



KONTAN.CO.ID - BEIJING. China kembali berjibaku melawan wabah Covid-19. Ibu kota China, Beijing, menutup puluhan stasiun metro dan rute bus pada Rabu (4/5) sebagai upaya menghentikan penyebaran Covid-19.

Sekaligus menghindari nasib seperti Shanghai saat jutaan penduduk telah dikunci ketat selama lebih dari satu bulan.

Bukti baru telah muncul bahwa pertempuran tanpa kompromi China melawan virus corona, yang diyakini telah muncul di pasar di kota Wuhan pada akhir 2019, merusak pertumbuhan ekonomi dan merugikan perusahaan internasional yang berinvestasi di sana.


Selasa malam, kota lain di China mengumumkan keharusan kerja dari rumah dan pembatasan Covid-19 lainnya pada pekan mendatang. Pusat kota Zhengzhou, rumah bagi 12,6 juta orang dan pabrik pembuat iPhone Apple Foxconn, bergabung dengan puluhan kota besar dalam penguncian penuh atau sebagian.

Reuters melaporkan, Beijing menutup lebih dari 40 stasiun kereta bawah tanah, sekitar sepersepuluh dari jaringan kereta, dan menutup 158 rute bus.

Sebagian besar stasiun dan rute yang ditangguhkan berada di distrik Chaoyang, yang merupakan pusat wabah Covid-19 di Beijing.

Baca Juga: Ada Pembatasan di China, Starbucks Proyeksi Penjualan Meleset

Dengan lusinan kasus baru setiap hari, Beijing berusaha menghindari penguncian penuh, seperti yang juga dilakukan Shanghai.

Kota berpenduduk 22 juta orang itu telah menutup sekolah serta beberapa bisnis dan bangunan tempat tinggal di daerah berisiko tinggi, dan banyak orang menimbun jika lockdown benar-benar terjadi.

Dua belas dari 16 distrik Beijing melakukan tes putaran kedua dari tiga minggu ini, setelah melakukan tiga pemutaran massal minggu lalu.

Di Shanghai, tidak ada akhir yang terlihat untuk penguncian.

Setelah lebih dari sebulan, kebanyakan orang di kota terbesar di China daratan dan pusat keuangan tersebut masih tidak diizinkan meninggalkan kompleks perumahan mereka.

Beberapa dari 25 juta warga Shanghai telah mendapat manfaat dari pelonggaran sementara tindakan pencegahan sejak Minggu, dengan biasanya hanya satu anggota rumah tangga yang diizinkan untuk berjalan-jalan sebentar, menghirup udara segar, dan sedikit berbelanja di supermarket.

Menurut data terbaru, Shanghai menemukan 63 kasus baru di luar daerah di bawah pembatasan ketat. Ini menunjukkan kota tersebut memiliki cara untuk mencapai target tidak ada kasus baru selama beberapa hari mendatang, sebelum pembatasan dapat dilonggarkan secara signifikan.

Baca Juga: Harga Minyak Anjlok Lebih Dari 2%, Tertekan Potensi Penguncian Lebih Luas di China

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat