KONTAN.CO.ID - BARCELONA. Penanganan pemerintah Swedia terhadap wabah virus Covid-19 sempat mendapatkan pujian internasional. Bahkan, negara ini disebut-sebut sebagai negara paling santai dalam menangani virus corona. Pasalnya, Swedia tidak memberlakukan lockdown dan sempat mencatatkan angka penambahan kasus infeksi corona yang menurun. Tak hanya itu, ahli epidemiologi top di negara Nordik itu juga tidak memandang masker sebagai cara efektif, dan bersikeras lockdown penuh tidak akan mencegah kematian di ruang perawatan. Namun warga Swedia dengan taat selalu melakukan dua hal mendasar, yaitu cuci tangan dan social distancing. Namun, kini, pendekatan Swedia terhadap penanganan virus corona dinilai gagal. Melansir Yahoonews, tingkat penularan virus corona di Swedia semakin meningkat, meskipun peningkatannya tidak seperti di negara-negara ekstrim seperti Spanyol, Prancis, Belgia dan Inggris.
Covid-19: Kebijakan anti-masker Swedia dinilai gagal
KONTAN.CO.ID - BARCELONA. Penanganan pemerintah Swedia terhadap wabah virus Covid-19 sempat mendapatkan pujian internasional. Bahkan, negara ini disebut-sebut sebagai negara paling santai dalam menangani virus corona. Pasalnya, Swedia tidak memberlakukan lockdown dan sempat mencatatkan angka penambahan kasus infeksi corona yang menurun. Tak hanya itu, ahli epidemiologi top di negara Nordik itu juga tidak memandang masker sebagai cara efektif, dan bersikeras lockdown penuh tidak akan mencegah kematian di ruang perawatan. Namun warga Swedia dengan taat selalu melakukan dua hal mendasar, yaitu cuci tangan dan social distancing. Namun, kini, pendekatan Swedia terhadap penanganan virus corona dinilai gagal. Melansir Yahoonews, tingkat penularan virus corona di Swedia semakin meningkat, meskipun peningkatannya tidak seperti di negara-negara ekstrim seperti Spanyol, Prancis, Belgia dan Inggris.