KONTAN.CO.ID - BEIJING. Sejumlah negara di dunia melaporkan lonjakan kasus COVID-19. Berikut informasinya:
China:
Mengutip
Reuters, seorang pejabat kesehatan China pada hari Minggu (24/10/2021) mengatakan, wabah COVID-19 terbaru di China semakin mungkin menyebar lebih jauh. Itu sebabnya pihak berwenang mendesak semua wilayah untuk meningkatkan pemantauan dan menyerukan pengurangan perjalanan lintas provinsi. Sebagian besar wilayah China telah menahan virus COVID-19. Akan tetapi, China bertekad untuk membasmi wabah lokal secara sporadis, terutama menjelang Olimpiade Musim Dingin 2022 pada bulan Februari mendatang.
Lebih dari 100 kasus yang ditularkan secara lokal telah dikonfirmasi selama seminggu terakhir di 11 wilayah provinsi, dengan sebagian besar terkait dengan 13 grup wisata yang berbeda. "Ada peningkatan risiko bahwa wabah mungkin menyebar lebih jauh, dibantu oleh faktor musiman," papar Mi Feng, juru bicara Komisi Kesehatan Nasional, mengatakan kepada wartawan pada hari Minggu.
Baca Juga: WHO: 180.000 Petugas kesehatan meninggal akibat COVID-19 Wakil direktur komisi Wu Liangyou, menambahkan, varian Delta yang menyebabkan wabah juga sangat mudah menular. Hal itu menunjukkan bahwa kasus baru berasal dari sumber baru dari luar negeri.
Pihak berwenang telah melarang agen perjalanan mengatur tur lintas provinsi yang melibatkan daerah yang dianggap berisiko tinggi terkena virus, dan telah memberlakukan penangguhan nasional pada beberapa layanan perjalanan yang menghubungkan beberapa tempat wisata.
Jerman:
Berdasarkan informasi yang dibagikan
Reuters, Jerman mencatat insiden infeksi virus corona tertinggi sejak pertengahan Mei pada hari Sabtu, mencapai ambang 100 kasus per 100.000 dalam tujuh hari terakhir yang dulunya menjadi tolok ukur untuk memberlakukan penguncian yang ketat. Namun, Menteri Kesehatan Jens Spahn mencatat bahwa Jerman dapat mengatasi jauh lebih baik sekarang karena program vaksinasi. Meski demikian, dia mengatakan pembatasan seperti pemakaian masker dan pembatasan aktivitas di dalam ruangan untuk orang yang tidak divaksinasi akan tetap ada sampai musim semi mendatang.
Baca Juga: Gawat, kasus positif Covid-19 di China meningkat lagi Editor: Barratut Taqiyyah Rafie