KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Kematian akibat pandemi virus corona (Covid-19) di seluruh dunia mencapai 500.000 dan jumlah infeksi melonjak melewati 10 juta. Dengan jumlah tersebut, menjadikan virus corona sebagai pandemi paling mematikan di era modern, lebih kuat dari sebelumnya. Tonggak infeksi adalah penolakan terhadap para ahli kesehatan dan para pemimpin global termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang berharap pada awal pandemi bahwa virus tersebut akan hilang dengan panas musim panas. Namun, sebaliknya, infeksi berkembang biak lebih cepat dari sebelumnya. Baca Juga: Jumlah kasus positif corona di Indonesia masih tinggi, lantas bagaimana prediksinya?
Covid-19 menjadi virus mematikan di era modern, sebanyak 500.000 jiwa melayang
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Kematian akibat pandemi virus corona (Covid-19) di seluruh dunia mencapai 500.000 dan jumlah infeksi melonjak melewati 10 juta. Dengan jumlah tersebut, menjadikan virus corona sebagai pandemi paling mematikan di era modern, lebih kuat dari sebelumnya. Tonggak infeksi adalah penolakan terhadap para ahli kesehatan dan para pemimpin global termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang berharap pada awal pandemi bahwa virus tersebut akan hilang dengan panas musim panas. Namun, sebaliknya, infeksi berkembang biak lebih cepat dari sebelumnya. Baca Juga: Jumlah kasus positif corona di Indonesia masih tinggi, lantas bagaimana prediksinya?