KONTAN.CO.ID - Jakarta. Kasus Covid-19 Omicron di Indonesia terus bertambah dan wilayah penyebarannya semakin meluas. Diperkirakan, kasus Covid-19 Omicron sudah mendominasi penularan virus corona di Jawa Bali. Simak cara mencegah Covid-19 Omicron agar tidak tertular. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat total pasien yang sudah terkonfirmasi Covid-19 Omicron di Indonesia sampai tanggal 26 Januari 2022 berjumlah 1.988. Dari jumlah pasien Covid-19 Omicron di Indonesia itu yang sudah sembuh atau selesai dirawat berjumlah 765 orang. Total pasien pernah dirawat sejak awal kasus Covid-19 Omicron di Indonesia pada Desember 2021 sebanyak 854 pasien dengan rincian pasien asimtomatik 461, gejala jaringan 334 pasien, dan gejala sedang dan berat 59 pasien.
Sementara itu, Satgas Covid-19 mencatat ada tambahan 9.905 kasus positif virus corona di Indonesia pada Jumat (28/1). Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 4.319.175 kasus. Sementara itu, jumlah yang sembuh dari Covid-19 di Indonesia bertambah 2.028 orang sehingga menjadi sebanyak 4.131.333 orang. Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat Covid-19 di Indonesia bertambah 7 orang menjadi sebanyak 144.268 orang. Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 43.574 kasus, bertambah 7.870 kasus dibanding sehari sebelumnya.
Baca Juga: Hampir 10.000, Menkes: Akan Ada Kenaikan Tinggi Kasus Covid-19 dalam Waktu Singkat Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memperkirakan kasus Covid-19 di Indonesiaa, khususnya di Jabodetabek didominasi Omicron. Selain itu, Covid-19 Omicron juga sudah menyebar ke daerah lain di Pulau Jawa. Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, adanya perbedaan data Covid-19 Omicron secara resmi dengan prediksinya karena keterbatasan alat. Covid-19 Omicron tidak bisa dideteksi hanya dengan tes PCR. Gejala Covid-19 Omicron Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat mengetahui ciri-ciri atau gejala Covid-19 Omicron di Indonesia agar bisa melakukan pencegahan. Covid-19 Omicron memicu gejala ringan seperti flu biasa, batuk, dan demam dengan tingkat penularan yang cepat. ''Nanti kita akan melihat dalam waktu yang singkat kenaikan jumlah kasus yang cukup tinggi,'' katanya dalam konferensi secara virtual, Kamis (27/1). Ciri-ciri / gejala selanjutnya dari Covid-19 Omicron di Indonesia adalah tingkat perawatan di rumah sakit lebih rendah, begitupun tingkat keparahannya juga lebih rendah. Sehingga pasien yang masuk ke rumah sakit lebih sedikit daripada pasien yang melaksanakan isolasi mandiri (Isoman). Strategi pemerintah dalam menghadapi gelombang Covid-19 Omicron di Indonesia ini sedikit berbeda dengan menghadapi gelombang Delta. Gelombang Delta memiliki tingkat keparahan tinggi sehingga pemerintah harus mempersiapkan rumah sakit dengan banyak tempat tidur. Sedangkan Covid-19 Omicron di Indonesia ini yang tinggi adalah penularannya tapi keparahannya rendah. ''Sebagian besar kasus Omicron adalah OTG atau asimtomatik atau gejala sakitnya ringan. Jadi hanya gejala pilek, batuk, atau demam yang sebenarnya bisa sembuh tanpa perlu dibawa ke rumah sakit,'' ucap Menkes Budi. Pemerintah menyiapkan tempat tidur perawatan di rumah sakit sebanyak 70.641. Kapasitas tempat tidur secara nasional berjumlah 120 ribu hingga 130 ribu.''Sebenarnya yang perlu masuk rumah sakit adalah pasien yang 59 itu. Yang perlu dirawat hanya kalau dia perlu di treatment oksigen,'' ucap Menkes Budi. Ia berpesan kepada masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati. Yang paling penting selalu pakai masker, hindari kerumunan karena penularan akan semakin tinggi. Kalau bisa kerja di rumah, di rumah saja, tidak usah pergi kemana-mana karena risiko tertularnya sedang tinggi. Tapi kalau pun tertular Covid-19 Omicron tidak usah panik yang penting disiplin isolasi sendiri dan minum vitamin, jika ada gejala ringan minum obat. ''Yang perlu ke rumah sakit kalau ada Lansia atau komorbidnya banyak, itu ke rumah sakit. Dan cepat-cepatlah divaksin untuk memperkuat daya tahan tubuh dalam menghadapi varian baru,'' tuturnya. Selain mendapatkan vaksin Covid-19 booster, masyarakat juga harus tetap menjalankankan protokol kesehatan. Terutama untuk menggunakan masker yang efektif mencegah penularan virus. Namun tidak semua masker bisa mencegah penularan Covid-19 Omicron. Hasil penelitian menyebutkan hanya ada tiga masker yang efektif untuk mencegah Covid-19 Omicron. Apa saja? Dilansir dari Kompas.com, pakar penyakit menular Steven Gordon mengatakan bahwa masker dapat menghalangi embusan partikel virus ke udara di sekitar Anda, yang membantu mencegah penyebaran virus. Selain itu, masker juga bisa menjadi penghalang keluarnya droplet saat Anda batuk atau bersin. "Tapi, masker kain yang seringkali terbuat dari bahan seperti kapas tidak bisa memberikan perlindungan efektif dari paparan virus yang sangat menular seperti virus Corona varian Omnicorn," ucap dia. Untuk memberikan perlindungan terbaik dari varian Omnicorn, Anda harus memilih masker dengan tingkat filtrasi tinggi yang pas dengan wajah Anda. “Anda harus memastikan bahwa area mulut dan hidung Anda tertutupo dengan baik," ucapnya.
Baca Juga: Kasus Positif Naik Jadi 68 Orang, Ini Ciri-Ciri dan Cara Mencegah Covid-19 Omicron Berikut rekomendasi jenis masker yang efektif mencegah Covid-19 varian Omnicorn: 1. N95 Rekomendasi pertama masker yang efektif mencegah Covid-19 Omicron adalah masker N95. Masker ini, yang digunakan dalam pengaturan perawatan kesehatan, memiliki bentuk yang sangat pas dengan wajah Anda. Masker ini dilengkapi dengan segel logam yang dapat disesuaikan di bagian depan. Masker N95 sangat efisien dalam menyaringan udara. Jenis masker ini mampu menyaring sekitar 95 persen partikel di udara. 2. KN95 Rekomendasi kedua masker yang efektif mencegah Covid-19 Omicron adalah masker KN95. Masker ini juga dirancang agar pas dengan wajah Anda. Bentuk maske KN95 dapat membentuk lekukan kecil di atas mulut dan hidung Anda yang membuat Anda lebih mudah bernapas saat memakainya. Masker KN95 juga mampu menyaring sekitar 95 persen partikel di udara. 3. KF94
Rekomendasi ketiga masker yang efektif mencegah Covid-19 Omicron adalah masker KF94. Bentuk masker KF94 mirip dengan KN95. Jenis masker ini juga mampu menyaring sekitar 94 persen partikel di udara. Itulah rekomendasi masker yang efektif untuk memenangkan perang melawan Covid-19 Omicron. Selain menjalankan protokol kesehatan, jangan lupa untuk segera mendapatkan vaksin Covid-19 karena efektif mengurangi tingkat keparahan akibat virus corona semua varian.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto