KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satgas Penanganan Covid-19 mengatakan, tsunami Covid-19 yang terjadi di India harus menjadi peringatan dini kepada masyarakat Indonesia agar tidak mengalami hal serupa. Setiap hari, penularan Covid-19 masih terjadi. Data yang dihimpun Satgas menunjukkan, di Indonesia, Covid-19 rata-rata memakan 4 nyawa manusia setiap jamnya. “Terutama saudara-saudara kita yang sudah lanjut usia, kakek, nenek, bahkan orang tua kita. Jangan sampai kita menjadi pembawa virus mematikan ke kampung halaman pada Lebaran ini,” ucap Doni dalam siaran pers di situs BNPB.
Oleh karenanya, sepanjang Ramadhan, pemerintah telah mengambil kebijakan tegas peniadaan mudik dengan tujuan untuk mencegah hilangnya nyawa yang lebih banyak dari penularan Covid-19. Menyikapi situasi tersebut, Satgas Penanganan Covid-19 telah mengeluarkan regulasi berupa Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021 Tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah dan Upaya Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Selama Bulan Suci Ramadan 1442 Hijriah. Baca Juga: Sisa stok vaksin Covid-19 hanya cukup untuk 20 hari ke depan Surat edaran ini bertujuan untuk melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi dalam rangka mencegah terjadinya peningkatan penularan Covid-19 selama Ramadan dan Idul Fitri 1442 H. "Dengan kebijakan peniadaan mudik, pemerintah mengimbau masyarakat untuk mengadakan acara keluarga dalam rangka Lebaran secara virtual. Hindari mudik atau pun bepergian, terutama dari daerah atau kota dengan kasus Covid-19 yang masih tinggi ke kampung halaman. Ini sama saja membawa virus mematikan yang penularannya sangat cepat," paparnya. Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Minggu (25/4): Tambah 4.402 kasus, selalu jaga jarak