CPGT lirik rights issue dan obligasi



JAKARTA. PT Cipaganti Citra Graha Tbk (CPGT) berencana untuk melepas 2 miliar saham, atau 40% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh melalui perhelatan IPO. Waktu itu, perseroan menargetkan dana segar sebesar Rp 400 miliar.

Namun kini, rencana tersebut berubah. Seiring dengan sentimen negatif terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), menjadi pukulan keras bagi perseroan untuk melakukan IPO. Manajemen memutuskan, hanya melepas 361,11 juta lembar atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Alhasil, emiten transportasi itu hanya memperoleh duit segar Rp 69 miliar. Hal ini tentunya menjadi gangguan terhadap langkah ekspansi perusahaan. Perolehan duit segar itu, memaksa manajemen hanya fokus membeli 300 unit shuttle bus dan mobil travel, serta 350 unit taksi.


Pasalnya, lini bisnis itulah yang menjadi core bisnis CPGT dan mampu menyumbang 70% pendapatan perusahaan. Catatan saja, sebelumnya manajemen berencana untuk menambah 2.000 unit armadanya lewat perhelatan IPO.

"Tapi, ke depannya, kami bisa memilih opsi right issue atau obligasi untuk menutupi kebutuhan ekspansi. Yang penting, sekarang kami sudah tercatat di bursa, sehingga lebih mudah mencari modal untuk ekspansi," jelas Andianto Setiabudi," Direktur Utama CPGT, Selasa (9/7).

Namun, bisa dipastikan rights issue atau penerbitan obligasi itu tidak bakal dilaksanakan tahun ini. Soalnya, sesuai peraturan bursa, emiten tidak boleh melakukan aksi korporasi selama setahun terhitung dari tanggal pencatatan saham emiten yang bersangkutan.

Nah, untuk sementara ini, manajemen bakal mencari pinjaman bank senilai Rp 250 miliar untuk substitusi akibat minimnya duit segar IPO, sekaligus menutup kebutuhan ekspansi perusahaan. Selain menambah 2.000 unit armada, CPGT juga berencana menambah fasilitas penunjang, pembelian tanah untuk pool armada dan renovasi bangunan kantor.

"Tapi masih dalam proses. Nanti kalau sudah cair baru bisa kami sampaikan siapa bank- nya," pungkas Andianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri