KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) diproyeksikan masih akan tumbuh positif hingga akhir tahun 2024. CPIN membukukan laba yang dapat diatribusikan pada entitas induk sebesar Rp 711,03 miliar pada kuartal I 2024. Angka tersebut melonjak hingga 195,1% jika dibandingkan pada periode yang sama tahun 2023 yaitu Rp 240,9 miliar. Pada sisi penjualan dan pendapatan usaha CPIN juga mencatatkan adanya pertumbuhan. Pada kuartal pertama tahun ini CPIN mencatat penjualan dan pendapatan usaha Rp 15,9 triliun atau meningkat 9,6% jika dibandingkan periode sebelumnya yaitu Rp 14,5 triliun.
Sedangkan beban pokok CPIN juga mengalami peningkatan sebesar 4,6% menjadi Rp 13,7 triliun. Sehingga laba bruto CPIN pada kuartal I 2024 ini sebesar Rp 587,8 miliar atau meningkat 3,8% dari periode sebelumnya. Baca Juga: Indosat (ISAT) Bagi Dividen Rp 2,16 Triliun, Simak Rekomendasi Sahamnya Direktur Charoen Pokphand Indonesia Ong Mei Sian mengatakan pendapatan ada kuartal I 2024 ini sudah cukup baik. Ia mencatat pada kuartal pertama tahun ni CPIN mencatat pertumbuhan 9,6%. "Maka di tahun 2024 ini kami menargetkan pertumbuhan yang cukup konservatif," jelas Ong belum lama ini. Ong menargetkan di tahun 2024 CPIN dapat mencatatkan pertumbuhan pendapatan sekitar 5%-10%. Meski begitu, ia mengatakan hasil dari target di tahun ini masih tergantung dengan kondisi pasar. "Kalau harga ayamnya lebih bagus dari tahun itu pertumbuhan bisa positif tapi kalau harganya jelek tidak menutup kemungkinan bisa lebih jelek," ujarnya. Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo melihat secara prospek kinerja keuangan CPIN masih bisa tumbuh positif. Menurutnya CPIN berpotensi mencapai target yang ditentukan tahun ini. "CPIN masih prospektif sehingga dapat mencapai target tahun ini," jelas Azis pada Kontan, Selasa (21/5). Menurut Azis pertumbuhan pendapatan yang ditargetkan CPIN masih realistis. Hal itu dilihat dari pertumbuhan di kuartal I 2024 CPIN sudah mencatatkan pertumbuhan 9% YoY. "Faktor pendorongnya permintaan yang masih stabil masih bisa mendorong kinerja CPIN," ujarnya. Selain itu Azis melihat kucuran dana kredit sindikasi dari Citibank N.A Indonesia (Citi Indonesia) senilai US$ 200 juta dan Rp 7,5 triliun juga dapat mendongkrak kinerja CPIN. Menurutnya melalui kredit sindikasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk melakukan ekspansi bisnis.
CPIN Chart by TradingView