JAKARTA. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) telah mengantongi pinjaman tanpa jaminan US$ 500 juta dari sindikasi 20 bank. Jumlah tersebut naik dari rencana awal perseroan yang hanya US$ 400 juta. Ong Mei Sian, Direktur CPIN menyampaikan pihaknya menaikkan jumlah pinjaman karena penawaran utang yang diberikan perbankan begitu besar. "Kami oversubscribed pinjaman," ujarnya usai penandatanganan pinjaman tersebut di Hotel Mulia, Senin (21/10). Mei menjelaskan kelebihan dana pinjaman dari kebutuhan perseroan akan digunakan sebagai dana cadangan. Rinciannya, dari jumlah utang US$ 500 tersebut, sebesar US$ 200 juta akan digunakan untuk refinancing utang yang diambil pada 2011 lalu. Kemudian sisa US$ 300 juta akan digunakan untuk belanja modal dan modal kerja perseroan. "Bunga pinjaman yang sekarang turun 0,75% dibanding pinjaman yang lama," ujar Mei. Dari yang sebelumnya bunga utang LIBOR+2,75% menjadi LIBOR+2%. Kunardy Lie, Managing Director, Head of Citi Indonesias Corporate & Investment Banking menilai kinerja positif CPIN dalam beberapa tahun terakhir berhasil memikat para kreditur yang tergabung dalam sindikasi. "Respon dari bank peserta positif sehingga terjadi oversubscription. Penawarannya lebih dari US$ 600 juta," jelas Kunardy. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
CPIN kelebihan penawaran utang
JAKARTA. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) telah mengantongi pinjaman tanpa jaminan US$ 500 juta dari sindikasi 20 bank. Jumlah tersebut naik dari rencana awal perseroan yang hanya US$ 400 juta. Ong Mei Sian, Direktur CPIN menyampaikan pihaknya menaikkan jumlah pinjaman karena penawaran utang yang diberikan perbankan begitu besar. "Kami oversubscribed pinjaman," ujarnya usai penandatanganan pinjaman tersebut di Hotel Mulia, Senin (21/10). Mei menjelaskan kelebihan dana pinjaman dari kebutuhan perseroan akan digunakan sebagai dana cadangan. Rinciannya, dari jumlah utang US$ 500 tersebut, sebesar US$ 200 juta akan digunakan untuk refinancing utang yang diambil pada 2011 lalu. Kemudian sisa US$ 300 juta akan digunakan untuk belanja modal dan modal kerja perseroan. "Bunga pinjaman yang sekarang turun 0,75% dibanding pinjaman yang lama," ujar Mei. Dari yang sebelumnya bunga utang LIBOR+2,75% menjadi LIBOR+2%. Kunardy Lie, Managing Director, Head of Citi Indonesias Corporate & Investment Banking menilai kinerja positif CPIN dalam beberapa tahun terakhir berhasil memikat para kreditur yang tergabung dalam sindikasi. "Respon dari bank peserta positif sehingga terjadi oversubscription. Penawarannya lebih dari US$ 600 juta," jelas Kunardy. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News