KUALA LUMPUR. Sinyal pemulihan ekonomi di Amerika Serikat mendongkrak harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) ke level tertinggi dalam sebulan terakhir. Data ekonomi yang membaik mendorong optimisme permintaan komoditas global akan meningkat.Kontrak CPO untuk pengiriman Mei di Malaysia Derivatives Exchange melaju 0,9% ke RM 3.219 atau setara US$ 1.056 per metrik ton. Ini level tertinggi sejak 12 Januari. Kontrak yang sama bergulir ke RM 3.214 per metrik ton pada pukul 11.33 di Kuala Lumpur. Dalam sepekan, harganya tercatat menguat sebesar 2,7%.Kemarin, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, klaim pengangguran di AS pada pekan yang berakhir 11 Februari turun ke level terendah dalam empat tahun. Selain itu, pemerintah Eropa sedang mempertimbangkan pemangkasan suku bunga untuk pinjaman darurat ke Yunani. Kedua kabar ini menguatkan optimisme pemulihan ekonomi global."Sebagian besar negara-negara konsumen akan mulai lebih agresif membeli. Biasanya, permintaan meningkat mulai Maret - April," kata Donny Khor, senior vice president for futures and options di OSK Holdings Bhd.Sebelumnya, ketua Malaysian Palm Oil Council Lee Yeow Chor memperkirakan, tahun ini, ekspor akan naik sebesar 10% menjadi 19,8 juta ton. Kenaikan ekspor akan ditopang meningkatnya permintaan dari India dan Cina.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
CPO bertengger di level tertinggi dalam sebulan
KUALA LUMPUR. Sinyal pemulihan ekonomi di Amerika Serikat mendongkrak harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) ke level tertinggi dalam sebulan terakhir. Data ekonomi yang membaik mendorong optimisme permintaan komoditas global akan meningkat.Kontrak CPO untuk pengiriman Mei di Malaysia Derivatives Exchange melaju 0,9% ke RM 3.219 atau setara US$ 1.056 per metrik ton. Ini level tertinggi sejak 12 Januari. Kontrak yang sama bergulir ke RM 3.214 per metrik ton pada pukul 11.33 di Kuala Lumpur. Dalam sepekan, harganya tercatat menguat sebesar 2,7%.Kemarin, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, klaim pengangguran di AS pada pekan yang berakhir 11 Februari turun ke level terendah dalam empat tahun. Selain itu, pemerintah Eropa sedang mempertimbangkan pemangkasan suku bunga untuk pinjaman darurat ke Yunani. Kedua kabar ini menguatkan optimisme pemulihan ekonomi global."Sebagian besar negara-negara konsumen akan mulai lebih agresif membeli. Biasanya, permintaan meningkat mulai Maret - April," kata Donny Khor, senior vice president for futures and options di OSK Holdings Bhd.Sebelumnya, ketua Malaysian Palm Oil Council Lee Yeow Chor memperkirakan, tahun ini, ekspor akan naik sebesar 10% menjadi 19,8 juta ton. Kenaikan ekspor akan ditopang meningkatnya permintaan dari India dan Cina.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News