KUALA LUMPUR. Hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Indonesia dan malaysia dikhawatirkan oleh petani crude palm oil (CPO). Panen CPO bisa terhambat dan melambungkan harga minyak sawit. Harga kontrak untuk pengiriman Maret melonjak hingga 1,5% ke US$ 1.011 per metrik ton di bursa derivatif Malaysia. Angka ini merupakan rekor tertinggi sejak 22 November. Pasar berjangka sudah jatuh 16% pada tahun ini dan menuju penurunan terbesar sejak 2008. "Tekanan banyak disumbang oleh masalah cuaca dan dipengaruhi oleh harga kedelai," jelas John Rachmat, seorang analis Royal Bank of Scotland Plc (RBS).
CPO dan Kedelai sama-sama meroket
KUALA LUMPUR. Hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Indonesia dan malaysia dikhawatirkan oleh petani crude palm oil (CPO). Panen CPO bisa terhambat dan melambungkan harga minyak sawit. Harga kontrak untuk pengiriman Maret melonjak hingga 1,5% ke US$ 1.011 per metrik ton di bursa derivatif Malaysia. Angka ini merupakan rekor tertinggi sejak 22 November. Pasar berjangka sudah jatuh 16% pada tahun ini dan menuju penurunan terbesar sejak 2008. "Tekanan banyak disumbang oleh masalah cuaca dan dipengaruhi oleh harga kedelai," jelas John Rachmat, seorang analis Royal Bank of Scotland Plc (RBS).