JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) kembali gagal mempertahankan level RM 3.000 per metrik ton. Harga CPO untuk pengiriman November 2011 di Bursa Berjangka Malaysia, Selasa (6/9), menurun 1,30% menjadi RM 2.978 per ton setara US$ 998 per metrik ton. Ini merupakan posisi terendah harga CPO dalam dua pekan terakhir. Koreksi harga CPO mengekor pergerakan harga minyak mentah di Bursa New York, yang sudah terpangkas 5,15% selama tiga hari perdagangan terakhir. Para investor berspekulasi bahwa laju perekonomian Amerika Serikat semakin melemah. Kondisi ini bisa menekan permintaan terhadap bahan bakar. Jangan lupa, AS merupakan konsumen energi terbesar di dunia. Krisis ekonomi di Amerika Serikat dan kawasan Eropa merupakan dua pemicu utama kejatuhan harga sejumlah komoditas, termasuk minyak mentah dan CPO. "Volatilitas harga dalam jangka pendek tidak dapat dihindari," ujar Xin Yi Chen, analis Barclays Capital, seperti dikutip Bloomberg, kemarin.
CPO gagal bertahan di level RM 3.000
JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) kembali gagal mempertahankan level RM 3.000 per metrik ton. Harga CPO untuk pengiriman November 2011 di Bursa Berjangka Malaysia, Selasa (6/9), menurun 1,30% menjadi RM 2.978 per ton setara US$ 998 per metrik ton. Ini merupakan posisi terendah harga CPO dalam dua pekan terakhir. Koreksi harga CPO mengekor pergerakan harga minyak mentah di Bursa New York, yang sudah terpangkas 5,15% selama tiga hari perdagangan terakhir. Para investor berspekulasi bahwa laju perekonomian Amerika Serikat semakin melemah. Kondisi ini bisa menekan permintaan terhadap bahan bakar. Jangan lupa, AS merupakan konsumen energi terbesar di dunia. Krisis ekonomi di Amerika Serikat dan kawasan Eropa merupakan dua pemicu utama kejatuhan harga sejumlah komoditas, termasuk minyak mentah dan CPO. "Volatilitas harga dalam jangka pendek tidak dapat dihindari," ujar Xin Yi Chen, analis Barclays Capital, seperti dikutip Bloomberg, kemarin.