CPO & kopi asal Indonesia laris manis di Hongaria



JAKARTA. Produk ekspor nonmigas asal Indonesia menarik minat konsumen di Hongaria. Melalui program One-on-One Meeting (O3M) yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Kementerian Perdagangan (Kemendak) di Budapest, Hongaria, berhasil mencetak transaksi US$ 3,4 Juta. Kepala ITPC Budapest Hikmat Rijadi mengatakan pencapain ini membuat pemerintah Indonesia optimis dapat memenuhi target ekspor nonmigas hingga akhir tahun 2015 sebesar US$ 132 juta. "Targetnya bisa naik sekitar 50%," ujar Hikmat dalam keterangan tertulis, Senin (11/5). Hikmat mengatakan, saat ini, total nilai perdagangan Indonesia-Hongaria pada tahun 2014 sebesar US$ 149,29 juta. Nilai ekspor nonmigas mencapai US$ 86,87 juta atau mengalami surplus sebesar US$ 24,44 juta. Menurutnya, dalam rangkaian Misi Dagang ke Eropa Timur, Kemendag menciptakan business forum serta One-on-One Meeting (O3M) dengan para pelaku usaha Hongaria, bertempat di Hotel Marriott, Budapest akhir pekan pertama Mei 2015. Ia bilang, pencapaian transaksi US$ 3,4 juta itu diperoleh oleh PT Perusahaan Perdagangan Indonesia untuk produk crude palm oil (CPO) sebesar US$ 2 juta. Sementara perusahaan Indo Tati dan Central Impex berhasil mencetak transaksi produk kopi senilai US$ 1,4 juta. “Kami masih memiliki beberapa potensi kerja sama ekspor impor dan investasi bidang konstruksi,” imbuh Hikmat. Menurut keterangan Hikmat, misi dagang ke Hongaria kali ini mengambil tema “Strengthening Economic Relation through Optimizing Bilateral Trade”. Acara business forum ini dibuka oleh Duta Besar RI di Budapest, Wening Esthyprobo. Misi Dagang ini mempertegas bahwa pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri juga serius melakukan diplomasi ekonomi dalam rangka peningkatan ekspor 300%. Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Ditjen PEN Kemedag Ari Satria mengatakan Hongaria bisa menjadi hub bagi ekspor Indonesia di Eropa Tengah dan Timur. Untuk itu, Ditjen PEN membawa sejumlah perusahaan untuk membuka ekspor bagi sektor baru, sekaligus melihat potensi diversifikasi produk ekspor ke wilayah Eropa Timur, khususnya Hongaria. Dalam misi dagang ke Hongaria kali, Ditjen PEN membawa 15 pengusaha yang berasal dari 12 perusahaan dan eksportir Indonesia, antara lain PT. AICA Indira, PT. Multi Niaga Harvest, Cantik Rumah Batik, CV. Indo Tati, PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia, PT. Bukit Darmasakti, Cenderamata Keramik, Kajeye Food, PT. Swana Adimitra, PT. Cipta Aneka Solusi, PT. Bukit Dieng Permai, dan Aquiva Gallery. Selain pengusaha, pemerintah dan KADIN Kota Malang juga turut serta dalam rombongan misi dagang kali ini. Produk yang dibawa oleh ke-12 eksportir sangat beragam dan variatif di antaranya furnitur, lem, kerajinan tangan, home decoration, kopi, briket kayu dan arang, glass painting, aneka keripik buah, dan jasa konstruksi. Selain melakukan business forum, para peserta misi dagang juga diajak berkunjung ke kota Szetendre yang merupakan pusat kerajinan tangan masyarakat Hongaria dan juga Pasar Csarnock, sebuah pasar tradisional terbaik di Eropa —versi CNN— yang dikunjungi tidak kurang dari 30.000 pengunjung setiap harinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan