JAKARTA. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) masih melandai. Permintaan yang lemah serta pemberlakuan pajak ekspor menyebabkan harga komoditas ini sulit menguat. Mengutip Bloomberg, Jumat (27/3), harga CPO kontrak pengiriman bulan Juni 2015 di Malaysia Derivatives Exchange senilai RM 2.169 per metrik ton atau turun 1,04% dibandingkan hari sebelumnya. Sepekan kemarin, harga CPO tergerus 0,41%. Sentimen jelek masih membayangi pergerakan harga minyak sawit. "Kejatuhan harga CPO mengikuti harga minyak mentah dan murahnya harga kedelai. Pedagang sedang menunggu harga di tingkat paling bawah," kata Vijay Mehta, Direktur Commodity Links kepada Bloomberg. Ariana Nur Akbar, Educator & Market Analyst, Education Division PT Monex Investindo Futures, mengatakan, harga minyak sawit masih sulit bangkit. Permintaan dari importir terbesar, seperti China dan India melemah.
CPO masih suka main prosotan
JAKARTA. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) masih melandai. Permintaan yang lemah serta pemberlakuan pajak ekspor menyebabkan harga komoditas ini sulit menguat. Mengutip Bloomberg, Jumat (27/3), harga CPO kontrak pengiriman bulan Juni 2015 di Malaysia Derivatives Exchange senilai RM 2.169 per metrik ton atau turun 1,04% dibandingkan hari sebelumnya. Sepekan kemarin, harga CPO tergerus 0,41%. Sentimen jelek masih membayangi pergerakan harga minyak sawit. "Kejatuhan harga CPO mengikuti harga minyak mentah dan murahnya harga kedelai. Pedagang sedang menunggu harga di tingkat paling bawah," kata Vijay Mehta, Direktur Commodity Links kepada Bloomberg. Ariana Nur Akbar, Educator & Market Analyst, Education Division PT Monex Investindo Futures, mengatakan, harga minyak sawit masih sulit bangkit. Permintaan dari importir terbesar, seperti China dan India melemah.