KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) kembali menanjak setelah pasokan minyak bumi dikhawatirkan tersendat akibat konflik Libia.Kontrak pengiriman Mei naik 2,1% menjadi 3.546 ringgit atau US$ 1.169 per metrik ton di Malaysia Derivatives Exchange. Kenaikan tersebut merupakan yang tertinggi sejak 2 Februari. Minyak sawit berjangka naik 35% dalam setahun terakhir karena cuaca masih dianggap buruk bagi industri kelapa sawit."Dampak protes Timur Tengah sangat terasa, segalanya menjadi tidak pasti untuk pasar," kata Donny Khor, Wakil Presiden OSK Investment Bank Bhd.Ekspor kelapa sawit Malaysia turun 10,4% pada Februari menjadi 1.110.672 ton dari bulan sebelumnya. Societe Generale de Surveillance juga menyatakan pengiriman merosot 9,1% pada periode yang sama.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
CPO melaju ke level tertinggi sejak 2 Februari 2011
KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) kembali menanjak setelah pasokan minyak bumi dikhawatirkan tersendat akibat konflik Libia.Kontrak pengiriman Mei naik 2,1% menjadi 3.546 ringgit atau US$ 1.169 per metrik ton di Malaysia Derivatives Exchange. Kenaikan tersebut merupakan yang tertinggi sejak 2 Februari. Minyak sawit berjangka naik 35% dalam setahun terakhir karena cuaca masih dianggap buruk bagi industri kelapa sawit."Dampak protes Timur Tengah sangat terasa, segalanya menjadi tidak pasti untuk pasar," kata Donny Khor, Wakil Presiden OSK Investment Bank Bhd.Ekspor kelapa sawit Malaysia turun 10,4% pada Februari menjadi 1.110.672 ton dari bulan sebelumnya. Societe Generale de Surveillance juga menyatakan pengiriman merosot 9,1% pada periode yang sama.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News